kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didukung pasokan yang ketat, harga minyak acuan melesat hampir 20% di bulan ini


Sabtu, 27 Februari 2021 / 13:35 WIB
Didukung pasokan yang ketat, harga minyak acuan melesat hampir 20% di bulan ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sepanjang bulan Februari, harga minyak mentah tampil perkasa. Badai musim dingin yang melanda Texas yang mengganggu pasokan serta optimisme atas pemulihan permintaan di belakang program vaksinasi Covid-19 jadi penopang harga minyak di bulan ini.

Jumat (26/2), harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman April 2021 ditutup melemah 3,2% menjadi US$ 61,50 per barel. Secara bulanan, harga WTI melesat 18%. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman April, yang berakhir pada hari tersebut juga turun 1,1%, ke level US$ 66,13 per barel. Ini membuat Brent telah mengaut 20,14%. 

Selain berada di jalur penguatan bulanan, harga kedua harga minyak mentah acuan tersebut berada di jalur penguatan mingguan. Tercatat, Brent naik 4,8% dan WTI menanjak 3,8% pada minggu ini. 

"Ini adalah waktu yang tidak pasti - sepertinya bukan waktu untuk memuat posisi aset berisiko," kata Bob Yawger, Director of Energy Futures Mizuho di New York. Dia pun menggarisbawahi terhadap potensi peningkatan output dari OPEC dan sekutunya dalam pertemuan minggu depan.

Baca Juga: Harga emas spot anjlok ke US$ 1.734 per ons troi, level terburuk di tahun ini

Di sisi lain, laporan stockpile AS di pekan ini menunjukkan peningkatan persediaan minyak yang mengejutkan.

Investor bertaruh bahwa pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu depan dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan menghasilkan lebih banyak pasokan yang kembali ke pasar.

Berdasarkan laporan bulanan Energy Information Administration, produksi minyak mentah AS turun pada bulan Desember. 

Meskipun ada pembicaraan tentang pengetatan fundamental, sisi permintaan pasar tidak menjamin tingkat harga minyak saat ini, kata beberapa analis.

Harga minyak mentah AS juga menghadapi tekanan dari permintaan kilang yang lebih lambat setelah beberapa fasilitas Gulf Coast ditutup selama badai musim dingin pekan lalu.

Kapasitas penyulingan sekitar 4 juta barel per hari (bpd) tetap ditutup dan dapat memakan waktu hingga 5 Maret untuk semua kapasitas dapat berfungsi secara normal, meskipun ada risiko penundaan, analis di J.P. Morgan mengatakan dalam sebuah catatan minggu ini.

Hedge fund dan pengelola uang lainnya menaikkan posisi net long berjangka dan opsi minyak mentah AS mereka dalam minggu terakhir hingga 23 Februari, kata Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).

Selanjutnya: Wall Street rebound tipis, reli saham teknologi topang penguatan Nasdaq




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×