kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diikuti 21 negara, latihan militer gabungan Operation Bright Star resmi dimulai


Jumat, 03 September 2021 / 15:12 WIB
Diikuti 21 negara, latihan militer gabungan Operation Bright Star resmi dimulai
ILUSTRASI. Upacara yang menandai dimulainya latihan militer gabungan?Operation Bright Star yang diikuti 21 negara di?Pangkalan Militer Mohamed Naguib, 2 September 2021.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KAIRO. Latihan militer gabungan bertajuk Operation Bright Star tahun ini resmi dimulai pada Kamis (2/9). Operation Bright Star diselenggarakan di Mesir dan diikuti 21 negara.

Dilansir dari Arab News, juru bicara militer Mesir Kolonel Arkan Harb Gharib Abdel Hafez memastikan, latihan skala besar ini berlangsung dari 2 hingga 17 September mendatang di Pangkalan Militer Mohamed Naguib.

Operation Bright Star adalah program latihan militer gabungan terbesar di Timur Tengah. Operasi ini pertama kali diadakan pada 1981 oleh Mesir dan Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak negara yang ikut serta dan mencapai 21 negara pada tahun ini.

Negara yang ikut serta adalah Mesir, AS, Inggris, UEA, Tunisia, Tanzania, Sudan, Spanyol, Pakistan, Nigeria, Maroko, Bahrain, Siprus, Yunani, Irak, Italia, Yordania, Prancis, Arab Saudi, Kenya, dan Kuwait.

Baca Juga: Mesir Akan Membangun Jalur Kereta Api Cepat Rute Laut Merah-Pantai Mediterania

Latihan yang diadakan dua tahun sekali ini pada awalnya direncanakan berlangsung pada 2020,  tetapi terpaksa ditunda karena pandemi virus corona.

Aspek paling mencolok dalam latihan gabungan ini adalah partisipasi berbagai cabang angkatan laut dan udara, serta infanteri berupa kendaraan lapis baja hingga model peperangan elektronik.

Secara umum, Operation Bright Star merupakan latihan militer multinasional sekaligus multisektor yang sangat kompleks. Banyaknya negara yang ikut serta memungkinkan beragam skenario peperangan untuk diuji coba.

Pada dasarnya program ini bertujuan untuk memudahkan negara-negara pesertanya mengakses persenjataan terbaru dan belajar bagaimana mengatasinya. Banyak negara akan bertukar keahlian di berbagai bidang.

Selanjutnya: Seluruh pasukan AS telah tinggalkan Afghanistan, Taliban rayakan kemerdekaan penuh




TERBARU

[X]
×