Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Amerika Serikat (AS) berjanji akan melakukan segala upaya yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan sengketa politik dan ekonomi yang memburuk antara Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Hal itu dikatakan seorang diplomat senior AS pada hari Rabu, setelah Korsel mengingatkan perselisihan dengan Jepang akan memiliki dampak global.
Mengutip Reuters, Rabu (17/7) AS menunjukkan sikap ragu-ragu untuk secara terbuka mencampuri perselisihan antara dua negara sekutunya tersebut. Tetapi perselisihan, yang mengancam pasokan chip memori dan ponsel pintar global telah menutupi kunjungan diplomat utama AS David Stilwell untuk kebijakan Asia Timur.
Baca Juga: Hubungan Korea Selatan-Jepang memanas soal pembatasan ekspor, Rusia cari peruntungan
Di Korsel, Seoul, Stilwell mengatakan, bahwa ia menanggapi situasi ini dengan serius, tetapi ia tidak menguraikan langkah-langkah apa yang mungkin akan diambil Washington. Kemudian ia mengatakan, persoalan tersebut sangat tergantung pada kedua negara untuk menyelesaikan perbedaan mereka.
"Kami berharap resolusi akan segera terjadi," ujarnya.
Ia menambahkan, AS, sebagai teman dekat dan sekutu bagi kedua negara akan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mendukung upaya mereka dalam menyelesaikannya.
Baca Juga: Makin memanas, Korsel tuntut Jepang buktikan tuduhan pelanggaran ekspor
Pekan lalu, Stilwell mengatakan kepada penyiar NHK Jepang bahwa AS tidak akan ikut campur dalam perselisihan itu dan sebaliknya AS mendorong dialog antara kedua sekutu terbesar Washington di Asia untuk menyelesaikannya.
Ketegangan hubungan Korsel dan Jepang mendidih, khususnya menyangkut kasus kompensasi warga Korsel yang dipaksa bekerja untuk penjajah Jepang selama Perang Dunia Kedua. Putusan pengadilan Korsel tersebut direspons Jepang dengan membatasi ekspor bahan-bahan berteknologi tinggi ke Korsel.
Baca Juga: Kurangi ketergantungan ke Jepang, Korsel tambah anggaran bantu perusahaan teknologi
Kendati Jepang membantah bahwa perselisihan tentang kompensasi untuk buruh Korsel selama periode perang tersebut melatarbelakangi pembatasan eskpor mereka ke Korsel.