Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Diplomat top China pada Selasa (2/2/2021) meminta Beijing dan Washington untuk mengembalikan hubungan ke jalur yang dapat diprediksi dan konstruktif. Dia mengatakan, Amerika Serikat harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri China, seperti Hong Kong dan Tibet.
Yang Jiechi, Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China, merupakan pemimpin China dengan pangkat tertinggi yang berbicara tentang hubungan China-AS sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
Melansir Reuters, di bawah pemerintahan Trump, hubungan AS dengan China jatuh ke titik terendah sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1979, ketika kedua belah pihak berselisih mengenai masalah mulai dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong, Taiwan dan Xinjiang, dan Laut China Selatan.
Sambil meyakinkan Amerika Serikat bahwa China tidak berniat untuk menantang atau menggantikan posisi AS di dunia, Yang menekankan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menahan perkembangan China.
Baca Juga: Parlemen China perbolehkan coast guard bawa senjata, ini tanggapan Bakamla
"Amerika Serikat harus berhenti mencampuri masalah di Hong Kong, Tibet, Xinjiang dan masalah lain tentang integritas dan kedaulatan wilayah China," kata Yang, yang mendefinisikan hal ini sebagai masalah yang menyangkut kepentingan inti dan martabat nasional China.
Berbicara di forum online yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Hubungan AS-China pada hari Selasa di Beijing, Yang mengatakan China tidak pernah mencampuri urusan internal AS, termasuk pemilihan umumnya.
Baca Juga: Pemerintahan Biden indikasikan tidak buru-buru untuk menjalin hubungan dengan China