kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dirjen WHO desak penyelidikan lebih jauh soal teori kebocoran lab Covid-19, ada apa?


Rabu, 31 Maret 2021 / 05:41 WIB
Dirjen WHO desak penyelidikan lebih jauh soal teori kebocoran lab Covid-19, ada apa?
ILUSTRASI. WHO menyerukan penyelidikan lebih lanjut apakah virus corona baru pertama kali muncul akibat kebocoran dari laboratorium di Wuhan. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penyelidikan lebih lanjut apakah virus corona baru pertama kali muncul akibat kebocoran dari laboratorium di Wuhan, China. Hal tersebut dia ungkapkan dalam sambutannya kepada pers pada hari Selasa (30/3/2021).

Melansir Yahoo News yang mengutip National Review, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa semua hipotesis mengenai asal-usul virus corona "tetap dibahas di atas meja". 

Tedros membuat pernyataan tersebut saat pengumuman laporan WHO tentang asal mula pandemi, yang menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin".

“Meskipun tim telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, berpotensi dengan mengirimkan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis, yang siap saya kerahkan,” kata Tedros seperti yang dikutip dari Yahoo News.

Baca Juga: WHO & 23 negara termasuk Indonesia kerjasama cegah pandemi terulang

Tedros juga mengindikasikan bahwa tim yang dikontrak oleh WHO untuk menyelidiki asal usul pandemi tidak diberi akses penuh ke data China.

“Tim melaporkan bahwa kasus pertama yang terdeteksi terjadi pada 8 Desember 2019. Tetapi untuk memahami kasus paling awal, para ilmuwan akan mendapatkan keuntungan dari akses penuh ke data termasuk sampel biologis setidaknya dari September 2019," jelasnya.

Baca Juga: WHO rilis penyelidikan asal usul virus corona penyebab Covid-19, ada 4 kemungkinan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×