Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pada Selasa (1/6/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka telah mengesahkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech untuk daftar penggunaan darurat. Hal ini membuka jalan bagi vaksin kedua China untuk digunakan di negara-negara miskin.
Reuters memberitakan, masuk ke dalam daftar darurat WHO merupakan sinyal bagi regulator nasional tentang keamanan dan kemanjuran suatu produk. Dengan persetujuan itu pula, vaksin Sinovac berkemungkinan untuk dimasukkan dalam COVAX, program global yang menyediakan vaksin terutama untuk negara-negara miskin, yang menghadapi masalah pasokan utama karena pembatasan ekspor India.
Panel ahli independen WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merekomendasikan vaksin Sinovac untuk orang dewasa di atas 18 tahun. Tidak ada batasan usia atas karena data menyarankan kemungkinan memiliki efek perlindungan pada orang tua.
Kelompok penasihat teknis WHO, yang mulai bertemu pada 5 Mei, membuat keputusan setelah meninjau data klinis terbaru tentang keamanan dan kemanjuran vaksin Sinovac serta praktik manufaktur perusahaan.
Baca Juga: Sebanyak 14,74 juta dosis vaksin Covid-19 Bio Farma menunggu lot release dari BPOM
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik langkah tersebut, menyebut vaksin itu aman dan efektif. Dia juga mencatat, persyaratan penyimpanannya yang mudah membuat vaksin Sinovac cocok untuk negara-negara berpenghasilan rendah.
"Sekarang penting untuk memberikan alat penyelamat ini kepada orang-orang yang membutuhkannya dengan cepat," katanya dalam sebuah pengarahan seperti yang dikutip Reuters.
Bermerek CoronaVac di beberapa wilayah, vaksin Sinovac adalah vaksin kedelapan yang berhasil masuk ke dalam daftar WHO untuk memerangi Covid-19 dan yang kedua dikembangkan oleh perusahaan China. Sebelumnya pada 7 Mei, WHO juga mengesahkan vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm yang didukung negara.
Baca Juga: Kehadiran vaksin tahap ke-14 dukung upaya target 1 juta dosis per hari
Sementara vaksin China ketiga, yang diproduksi oleh CanSino Biologics, telah menyerahkan data uji klinis. Belum ada tinjauan WHO yang dijadwalkan.
Sinovac mengatakan bahwa mereka telah memasok lebih dari 600 juta dosis vaksinnya di dalam dan luar negeri pada akhir Mei dan lebih dari 430 juta dosis telah diberikan.