Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pengesahan adalah dorongan besar untuk vaksin Sinovac setelah data dalam uji klinis menunjukkan berbagai tingkat kemanjuran.
WHO mengatakan hasil menunjukkan itu mencegah penyakit bergejala pada 51% dari mereka yang divaksinasi dan mencegah Covid-19 parah dan rawat inap pada 100% populasi yang diteliti.
Kelompok Penasihat Strategis (SAGE) terpisah dari Penasihat Strategis WHO telah mengatakan sebelumnya bahwa kemanjuran vaksin dalam uji klinis Fase III multi-negara berkisar antara 51% hingga 84%.
Indonesia mengatakan pada 12 Mei bahwa penelitiannya terhadap 120.000 petugas kesehatan yang telah menerima vaksin menemukan bahwa itu 94% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik.
Baca Juga: Hasil uji klinik, vaksin Covid-19 Moderna sangat efektif untuk remaja 12-17 tahun
Dalam evaluasi awal, panel SAGE menemukan bahwa suntikan itu efektif dalam mencegah Covid-19 pada orang dewasa di bawah 60 tahun. Akan tetapi beberapa data kualitas tentang risiko efek samping yang serius masih kurang.
Ini mengutip bukti kesenjangan dalam keamanan dalam kehamilan, dan tentang keamanan dan perlindungan klinis pada orang dewasa yang lebih tua, mereka dengan penyakit yang mendasari, dan evaluasi efek samping yang jarang terjadi.
Pakar SAGE, yang mengeluarkan rekomendasi kebijakan untuk negara bagian dan pedoman dosis, meninjau data klinis Sinovac bulan lalu.
Baca Juga: Sebanyak 5 juta dosis vaksin CanSino akan tiba di Indonesia pada Juli mendatang
Ketua dan kepala eksekutif Sinovac Weidong Yin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa uji klinis telah memberikan "dasar ilmiah yang kuat" agar suntikan pembuat obat itu disetujui oleh lebih dari 40 negara dan oleh WHO.
China telah menyebarkan ratusan juta dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac di dalam negeri dan mengekspornya ke banyak negara, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.