Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Baker Hughes, Lorenzo Simonelli, menyatakan bahwa kondisi makroekonomi global diperkirakan tetap tangguh sepanjang 2025, meski menghadapi tekanan dari geopolitik dan kebijakan.
Dorongan utama datang dari pesatnya penerapan kecerdasan buatan generatif (generative AI) yang meningkatkan permintaan listrik serta aktivitas industri.
Simonelli menyebut, momentum positif juga terlihat pada permintaan daya untuk pusat data.
Baca Juga: Modernisasi Kilang LNG, BP Gandeng Baker Hughes dengan Kontrak 90 Bulan
Perusahaan optimistis dapat mencapai pesanan pusat data senilai US$ 1,5 miliar lebih cepat dari target tiga tahun yang semula ditetapkan.
Meski demikian, Simonelli menegaskan bahwa prospek Baker Hughes untuk 2025 tidak berubah.
Perusahaan memperkirakan pengeluaran global sektor hulu minyak dan gas akan turun dengan laju satu digit tinggi. Kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar minyak juga menjadi faktor yang membebani sentimen.
Beberapa anggota OPEC+ masih kesulitan memenuhi kuota produksi, sehingga investasi hulu terkait minyak diperkirakan tetap rendah hingga pasar menyerap tambahan pasokan dari kelompok tersebut.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menguat Sepekan, Pasar Cermati Stagnasi Perdamaian Ukraina
Simonelli menambahkan, indikator awal menunjukkan bahwa 2026 kemungkinan akan menjadi tahun dengan aktivitas dan pengeluaran yang masih rendah, sebelum pemulihan secara bertahap terjadi, khususnya di pasar internasional dan lepas pantai.













