Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Bank Sentra Uni Emirat Arab dalam sebuah laporan yang dirilis Minggu (22/9) menyatakan, Uni Emirat Arab berharap ekonominya bisa tumbuh 2,4% pada tahun 2019 yang didorong oleh pertumbuhan di sektor minyak.
Perkiraan bank sentral ini lebih rendah ketimbang proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan ekonomi UEA tumbuh 2,8% pada tahun ini didukung oleh belanja publik dan faktor eksternal.
Mengutip Reuters, berdasarkan data awal yang dirilis pemerintah, ekonomi UEA hanya tumbuh 1,7% pada tahun 2018.
Baca Juga: Anak raja Arab jadi menteri energi, harga minyak terus mendaki
Bank Sentral UEA berharap sektor minyak tumbuh 5% pada tahun 2019, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,8%. Sedangkan sektor-sektor non minyak akan tumbuh 1,4%, sedikit lebih cepat dari tahun 2018.
Laporan itu juga mengatakan ekonomi diperkirakan tumbuh 2,2% pada kuartal II dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan PDB riil non minyak naik 1,5%.
"Prospek pertumbuhan yang membaik disebabkan oleh ekspektasi meningkatnya pengeluaran publik dan swasta di Federal dan Emirat. Investasi yang lebih tinggi menjelang Expo 2020 yang sangat dinanti-nantikan dan pemulihan ekonomi regional yang berkelanjutan, mengingat pelonggaran kebijakan moneter di AS," jelas bank sentral.
Laporan itu mengatakan, total pengeluaran pemerintah Uni Emirat Arab naik menjadi 119 miliar dirham (US$ 32,40 miliar) pada kuartal I-2019.
Baca Juga: UEA: Kami melihat beragam potensi termasuk bisnis upstream
Sektor minyak diperkirakan tumbuh, meski ada langkah-langkah baru dari negara-negara produsen minyak untuk memangkas produksinya, karena UEA mendapat manfaat dari investasi Abu Dhabi National Oil Co dalam barang dan jasa bernilai tambah lebih dari 400 miliar dirham selama lima tahun.
Pekerjaan di sektor swasta meningkat 1% pada kuartal II-2019 dibanding periode yang sama tahun lalu.
