Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Ekonomi Arab Saudi diperkirakan tumbuh 7,7% pada 2022. Hal ini didorong ekspansi bisnis kerajaan pada sektor minyak. Berdasarkan laporan perusahaan manajer investasi dan firma, Jadwa Invesment, memperkirakan sektor minyak meningkat 15,5%. Sementara sektor non-minyak tumbuh 3,4% pada 2022.
Peningkatan tersebut akan mendorong surplus transaksi berjalan menjadi 7,6% dari produk domestik bruto (PDB).
Di level mikro, Jadwa Invesment menilai kepercayaan konsumen di Arab Saudi berada pada rekor tertinggi dan kemungkinan akan mendorong ledakan konsumsi dalam beberapa bulan mendatang.
Ini yang membuat proyeksi indeks manajer pembelian (PMI) non-minyak Kerajaan Arab mencapai level tertinggi selama tiga bulan pertama 2022. PMI memperkirakan terjadi rebound tajam pada Februari 2022 di level 56,2.
Baca Juga: 100 Perusahaan Menarik Sejumlah Kesepakatan Total US$ 45 Miliar Sejak Perang Ukraina
Ketika datang inflasi di Arab Saudi, harga pada Februari naik 1,6% yoy. Kenaikan tertinggi dalam delapan bulan dan naik 0,3% secara bulanan.
"Ke depan, kami memperkirakan kenaikan harga pangan global, sebagai akibat konflik Rusia - Ukraina, akan menekan harga pangan secara lokal," tulis laporan itu, dikutip dari Arab News, Minggu (3/4).
Di sisi lain, tingkat pengangguran di Arab turun menjadi 11% pada kuartal terakhir 2021, dibandingkan 11,3% dari realisasi tiga bulan sebelumnya.
Adapun tingkat partisipasi naik menjadi 51,5% pada kuartal IV 2021, dibandingkan 49,8% pada kuartal III, terutama didorong partisipasi perempuan yang lebih tinggi.