Sumber: Daily Mail | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Untuk memastikan keamanan vaksin tersebut kepada para followernya, Dr Tao mengklaim telah menerima dosis pertama dari vaksin Sinopharm dan akan mendapatkan dosis kedua pada hari Sabtu.
"Dengan ini, saya menyampaikan permintaan maaf saya kepada banyak pengguna web dan warga negara di seluruh negeri, dan mengecam tindakan jahat media luar negeri," tulis Dr Tao seperti yang dilansir Daily Mail.
Berita itu datang ketika China National Biotec Group (CNBG) mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah memberikan lebih dari 4 juta dosis vaksin Covid-19 pada 4 Januari melalui program penggunaan darurat China.
Dua vaksin masing-masing dari dua lembaga yang dimiliki oleh CNBG, sebuah unit dari Sinopharm, dimasukkan dalam skema vaksinasi darurat China, yang secara resmi diluncurkan pada Juli menargetkan kelompok orang tertentu yang menghadapi risiko infeksi tinggi.
Baca Juga: Obat Covid-19 Kalbe Farma mengantongi persetujuan uji klinik fase dua
"Tidak ada reaksi merugikan yang serius yang dilaporkan dalam penggunaan darurat berskala besar dari vaksin Covid-19 Sinopharm," kata CNBG di media sosial China, WeChat.
Sementara Inggris dan negara-negara Barat lainnya memprioritaskan vaksinasi bagi para lansia dan pekerja garis depan untuk mencapai kekebalan kawanan, China berlomba untuk memvaksinasi mereka yang berusia antara 18 dan 59 tahun yang bekerja untuk pemerintah dan layanan publik atau berencana untuk bepergian ke luar negeri.
Baca Juga: Pasca disuntik vaksin corona, 3 orang meninggal di Swiss dan Israel
China menempatkan sembilan 'kelompok utama' dalam kampanye penyuntikan. Mereka termasuk petugas pemeriksaan bea cukai dan karantina untuk makanan beku impor, pekerja transportasi internasional dan domestik, dan pegawai organisasi pemerintah, polisi, pemadam kebakaran, dan masyarakat lokal.
Staf di sektor logistik dan utilitas publik juga disertakan. Begitu juga mereka yang berencana kuliah atau bekerja di luar negeri.