Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar AS melemah pada perdagangan Kamis (4/12/2025) setelah serangkaian data ekonomi yang lesu memperkuat keyakinan pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan.
Kondisi ini memberi ruang penguatan bagi yen dan mendorong euro ke posisi tertinggi hampir tujuh minggu.
Pasar juga mencermati kemungkinan Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih, menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed ketika masa jabatannya berakhir Mei tahun depan.
Baca Juga: Harga Emas Stabil di Atas US$4.200 Kamis (4/12) Pagi, Data Tenaga Kerja AS Melemah
Hassett diperkirakan lebih pro-pelonggaran kebijakan, sehingga berpotensi menekan dolar jika diangkat.
Meski Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan sudah menentukan kandidat, ia kini menyebut nama pengganti Powell baru akan diumumkan awal tahun depan.
Menurut laporan Financial Times, sebagian investor obligasi menyampaikan kekhawatiran kepada Departemen Keuangan AS bahwa Hassett dapat memotong suku bunga terlalu agresif, sejalan dengan preferensi Trump.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga semakin menguat
Data dari CME FedWatch menunjukkan pasar memperhitungkan peluang 89% pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, dan total 89 bps pelonggaran hingga akhir 2026.
Namun sejumlah analis menilai pasar mungkin terlalu optimistis mengenai kedalaman siklus pemangkasan, mengingat ekonomi AS masih cukup kuat.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Kamis (4/12) Pagi: Brent ke US$62,81 & WTI ke US$59,11
“Ini yang membuat dolar tidak akan jatuh terlalu jauh,” kata Thomas Mathews dari Capital Economics.
Indeks dolar berada di level 98,919, mendekati titik terendah lima minggu dan turun hampir 9% sepanjang tahun.
Euro dan mata uang lain menguat
Euro stabil di US$1,1674, setelah menyentuh level tertinggi sejak 17 Oktober berkat data yang menunjukkan aktivitas bisnis zona euro tumbuh pada laju tercepat dalam 30 bulan.
Mata uang Eropa ini sudah menguat lebih dari 12% sepanjang 2025, menjadi kenaikan tahunan terbesar sejak 2017.
ECB dijadwalkan bertemu dua minggu lagi dan diperkirakan mempertahankan suku bunga, dengan pasar hanya mematok peluang sekitar 25% adanya pemangkasan di 2026.
Baca Juga: AS Perketat Pemeriksaan Visa H-1B, Fokus pada Riwayat “Sensor” dan Moderasi Konten
Yen menahan pelemahan, pound dan dolar komoditas menguat
Yen bergerak datar di ¥155,18 per dolar, setelah kekhawatiran intervensi mulai mereda.
Pasar kini memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga dalam dua minggu, terutama setelah sinyal dari Gubernur Kazuo Ueda.
Pound sterling diperdagangkan di US$1,33425, dekat level tertinggi sejak 28 Oktober.
Dolar Australia berada di US$0,66075 dan dolar Selandia Baru di US$0.5774, keduanya berada di kisaran tertinggi lebih dari satu bulan.













