kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi Tiga Pekan di Tengah Spekulasi Kebijakan Tarif


Selasa, 25 Maret 2025 / 16:29 WIB
Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi Tiga Pekan di Tengah Spekulasi Kebijakan Tarif
ILUSTRASI. Dolar Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu pada Selasa (25/3), didorong oleh data sektor jasa AS yang kuat serta optimisme hati-hati terkait tarif perdagangan.. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/06/2024


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Dolar Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu pada Selasa (25/3), didorong oleh data sektor jasa AS yang kuat serta optimisme hati-hati terkait tarif perdagangan.

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa tidak semua tarif yang diancamkannya akan diberlakukan pada 2 April dan beberapa negara mungkin mendapatkan pengecualian.

Pernyataan ini menenangkan kekhawatiran di Wall Street terkait potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Baca Juga: Rupiah Dekati Level Terendah Sejak 1998, BI Sebut Masih Dalam Batas Fundamental

Melansir Reuters, indeks dolar AS mencatat kenaikan lima sesi berturut-turut, naik 0,15% menjadi 104,46—level tertinggi sejak 5 Maret.

Sementara itu, euro melemah ke US$1,0777, level terendah dalam tiga minggu, dan terakhir turun 0,1%.

Komponen jasa yang kuat dalam data flash PMI AS dari S&P Global pada Senin (24/3) , serta rotasi kembali ke saham Wall Street, mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS yang pada akhirnya menopang dolar.

Dolar telah mengalami pemulihan setelah jatuh ke level terendah dalam lima bulan pada pertengahan Maret.

Kampanye tarif Trump yang berubah-ubah sebelumnya telah merusak kepercayaan perusahaan dan investor serta memperburuk prospek pertumbuhan AS.

Brent Donnelly, presiden firma analitik Spectra Markets, mengatakan bahwa ketidakpastian masih tinggi.

"Perdagangan EUR/USD melemah, begitu pula dengan pergerakan besar dalam perbedaan suku bunga dan kinerja ekuitas relatif," ujarnya.

"Pandangan bahwa tarif secara langsung menguntungkan dolar AS telah dipertanyakan oleh pergerakan harga pada 2025. Jadi, bahkan jika kita mendapatkan kepastian soal tarif minggu depan, akan sulit menentukan langkah selanjutnya."

Baca Juga: Tekanan Masih Besar, Rupiah Diperkirakan Lanjut Melemah pada Rabu (26/3)

Kepercayaan Konsumen

Francesco Pesole, ahli strategi FX di ING, mengatakan bahwa data kepercayaan konsumen AS yang akan dirilis hari ini akan menjadi faktor kunci bagi arah pergerakan dolar.

"Jika sentimen konsumen tidak terlalu menurun, maka mungkin ada peluang bagi dolar untuk tetap kuat sepanjang minggu ini," katanya.

Dolar sedikit melemah terhadap yen di 150,61 yen, setelah sebelumnya menembus 150 semalam. Pada sesi Asia pagi, dolar sempat menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu di 150,92 yen.

Investor memperkirakan Bank of Japan (BOJ) akan berhati-hati dalam pengetatan moneter yang dapat memperkuat yen.

Risalah rapat BOJ Januari yang dirilis pada Selasa menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan membahas kecepatan kenaikan suku bunga.

Pekan lalu, BOJ mempertahankan suku bunga dan memperingatkan ketidakpastian ekonomi global yang meningkat.

Namun, banyak analis masih memperkirakan langkah selanjutnya dari BOJ akan terjadi pada kuartal ketiga, kemungkinan besar pada Juli.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,26% ke Rp 16.612 per Dolar AS pada Selasa (25/3)

Dolar Australia mendapat dukungan dari optimisme terkait fleksibilitas tarif Trump dan stabil di US$0,6286.

Pemerintah Australia meluncurkan pemotongan pajak baru pada Selasa serta mengumumkan bantuan biaya hidup untuk menarik kembali dukungan pemilih, meskipun pergerakan mata uang tetap terbatas.

Poundsterling berada sedikit di atas level terendah dua minggu di US$1,2913, turun 0,1%, karena para pedagang menantikan Spring Statement pada Rabu, di mana Menteri Keuangan Rachel Reeves diperkirakan akan memangkas belanja pemerintah untuk memenuhi aturan fiskal.

Bitcoin sempat mencapai level tertinggi dalam dua minggu di IS$88.771 semalam, tetapi terakhir turun 1,5% ke sekitar US$86.667.

Selanjutnya: Rupiah Dekati Level Terendah Sejak 1998, BI Sebut Masih Dalam Batas Fundamental

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 21-27 Maret 2025, Snack Kalpa Beli 2 Gratis 1


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×