kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.434   82,00   0,50%
  • IDX 6.944   -163,52   -2,30%
  • KOMPAS100 1.007   -29,32   -2,83%
  • LQ45 772   -20,90   -2,64%
  • ISSI 226   -4,96   -2,14%
  • IDX30 400   -11,81   -2,87%
  • IDXHIDIV20 470   -13,36   -2,77%
  • IDX80 113   -3,08   -2,65%
  • IDXV30 116   -2,73   -2,30%
  • IDXQ30 129   -3,47   -2,61%

Dolar AS Menguat Tipis Kamis (19/6) Pagi, Waspadai Inflasi & Konflik Timur Tengah


Kamis, 19 Juni 2025 / 09:35 WIB
Dolar AS Menguat Tipis Kamis (19/6) Pagi, Waspadai Inflasi & Konflik Timur Tengah
ILUSTRASI. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Kamis (19/6), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi peringatan soal risiko inflasi akibat tarif impor../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/01/2021


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Kamis (19/6), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi peringatan soal risiko inflasi akibat tarif impor.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang terus meningkat antara Iran dan Israel, serta ketidakpastian peran AS dalam konflik tersebut, turut membayangi sentimen pasar.

The Fed mempertahankan suku bunga acuannya dalam keputusan yang sudah diperkirakan pasar.

Baca Juga: Rupiah Spot Dibuka Melemah di Level Rp 16.363 terhadap Dolar AS, Kamis (19/6)

Meski begitu, para pejabat bank sentral AS masih mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, namun dengan perbedaan pandangan internal mengenai urgensi pemangkasan tersebut.

Dalam konferensi pers, Powell menyatakan bahwa inflasi harga barang kemungkinan akan meningkat selama musim panas, seiring dampak tarif Presiden Donald Trump mulai dirasakan konsumen.

"Akhirnya, beban tarif harus dibayar, dan sebagian akan jatuh ke konsumen akhir," ujar Powell. "Itu bukan sekadar asumsi, tapi berdasarkan data dan pernyataan pelaku usaha."

Komentar tersebut menunjukkan tantangan besar bagi pembuat kebijakan moneter di tengah tekanan dari tarif dan ketidakpastian geopolitik.

Powell juga kembali mendapat kritik dari Trump, yang menganggap kebijakan The Fed lambat merespons situasi ekonomi.

Baca Juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Proyeksikan Dua Pemangkasan pada 2025

Pasar uang bereaksi terbatas, dengan indeks dolar AS hanya menguat tipis setelah keputusan The Fed sebelum stabil terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis pagi waktu Asia.

  • Euro tercatat di posisi US$ 1,14805, menuju penurunan mingguan 0,6%, terburuk sejak awal Mei.
  • Yen Jepang menguat tipis ke 144,86 per dolar AS.
  • Franc Swiss berada di level 0,81895 per dolar AS.
  • Poundsterling Inggris melemah 0,18% ke US$ 1,3398 menjelang keputusan suku bunga dari Bank of England, yang diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan.

Indeks dolar (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, berada di 98,957, mengarah ke kenaikan mingguan sebesar 0,8%, tertinggi sejak akhir Februari.

Baca Juga: Pernyataan Hasil FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 18 Juni 2025

Dari kawasan komoditas, dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko global ikut tertekan:

  • Aussie melemah 0,3% ke US$ 0,649.
  • Dolar Selandia Baru turun 0,32% ke US$ 0,60105.

Ketegangan geopolitik semakin dalam seiring memasuki hari ketujuh konflik Iran-Israel.

Presiden Trump kembali enggan mengonfirmasi apakah AS akan bergabung dalam serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran, memperbesar ketidakpastian dan kekhawatiran pelebaran konflik yang bisa mengguncang stabilitas kawasan.

Pasar AS libur pada Kamis untuk memperingati hari federal Juneteenth, yang membatasi volume perdagangan dan potensi fluktuasi besar dalam jangka pendek.

Selanjutnya: The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Soroti Risiko Inflasi dan Dampak Tarif Trump

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Olahraga dari Korea Beragam Cabor




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×