Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Di Asia, harga emas tak banyak mengalami perubahan hari ini. Pasalnya, nilai dolar masih stabil sebelum dilakukannya pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB). Banyak pihak memprediksi, ECB akan menurunkan suku bunga acuan setidaknya 0,5%.
Pada pukul 14.13 waktu Singapura, harga emas untuk pengantaran cepat diperdagangkan pada posisi US$ 812,15 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas sempat melorot 0,5% menjadi US$ 807,83 per troy ounce. Sedangkan emas untuk pengantaran bulan Februari mengalami kenaikan sebesar 0,4% menjadi US$ 811,60 di Nymex.
Indeks Dolar di ICE Futures, juga tak banyak mengalami perubahan. Padahal kemarin, dolar sempat menyentuh level tertinggi dalam satu bulan seiring banyaknya investor yang mengejar surat utang AS yang memiliki imbal hasil tinggi. Meski demikian, “Harga emas masih cukup bertahan di bawah tekanan penguatan dolar,” jelas Dan Smith, Metals Analyst Standard Chartered Plc.
Smith menambahkan, di sisi lain, permintaan perhiasan juga mengalami tekanan akibat kenaikan harga yang disebabkan tingginya tingkat pengangguran dan perlambatan ekonomi global. “Tapi di satu sisi, penjualan emas oleh bank sentral mengalami penurunan tajam,” jelas Smith.
Salah satu pemicu lain yang menekan harga emas adalah penurunan harga minyak. Anjloknya harga minyak itu disebabkan adanya data yang dirilis oleh Pemerintah AS bahwa cadangan minyak Negeri Paman Sam itu melonjak ke level tertinggi dalam 16 bulan karena turunnya permintaan bahan bakar. Hari ini, harga minyak dunia turun 3,1% menjadi US$ 36,13 per barel.