Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada Kamis (17/10/2024), Donald Trump menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy karena memulai perang negara itu dengan Rusia.
Ini merupakan pernyataan yang selanjutnya menunjukkan Trump kemungkinan akan secara radikal mengubah kebijakan AS terhadap Ukraina jika ia memenangkan pemilihan pada tanggal 5 November 2024 mendatang.
Reuters melaporkan, mantan presiden dari Partai Republik tersebut kerap mengkritik Zelenskiy di jalur kampanye, berulang kali menyebutnya sebagai "penjual terhebat di Bumi" karena telah meminta dan menerima miliaran dolar bantuan militer AS sejak perang pecah pada tahun 2022.
Trump juga mengecam pemimpin Ukraina tersebut karena gagal mencapai perdamaian dengan Moskow. Dan Trump telah menyarankan Ukraina mungkin harus menyerahkan sebagian tanahnya kepada Rusia sehingga mencapai kesepakatan damai, sebuah konsesi yang dianggap tidak dapat diterima oleh Kyiv.
Pernyataan Trump di PBD Podcast pada hari Kamis dengan Patrick Bet-David melangkah lebih jauh dari kritiknya sebelumnya.
Ia mengatakan Zelenskiy harus disalahkan bukan hanya karena gagal mengakhiri perang, tetapi juga karena membantu memulainya, meskipun konflik tersebut pecah ketika Rusia menginvasi wilayah kedaulatan Ukraina.
Baca Juga: Elon Musk Sumbang Rp 1,16 Triliun untuk Kampanye Donald Trump
"Itu tidak berarti saya tidak ingin membantunya karena saya merasa sangat kasihan pada orang-orang itu. Tetapi dia seharusnya tidak pernah membiarkan perang itu dimulai. Perang itu merugikan," kata Trump.
Zelenskiy menyampaikan "rencana kemenangannya" untuk mengakhiri perang kepada Trump selama pertemuan di New York pada bulan September. Ini merupakan sebuah pertemuan yang digambarkan oleh kedua pemimpin sebagai pertemuan yang ramah.
Namun, pernyataan publik Trump menunjukkan bahwa ia dapat berupaya untuk menghentikan bantuan bagi Ukraina jika ia mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, pada tanggal 5 November.
Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia dapat mengakhiri konflik tersebut sebelum ia menjabat pada bulan Januari, tetapi ia belum mengatakan bagaimana caranya.
Baca Juga: Kamala Harris Memiliki Lebih Banyak Miliarder yang Mendukungnya Ketimbang Trump
Sementara, Harris telah berjanji untuk terus mendukung Ukraina. Dan ia telah menggambarkan kemenangan bagi negara Eropa Timur tersebut sebagai kepentingan keamanan nasional AS yang vital. Ia telah sering menegur Trump karena tidak mau menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tonton: Ini Peringatan Terbaru AS kepada Iran, Singgung Soal Donald Trump