Sumber: Forbes | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pertarungan politik AS, miliarder memainkan peran penting sebagai penyokong keuangan para kandidat.
Berdasarkan catatan terbaru, 79 miliarder mendukung Kamala Harris, sementara 50 miliarder memberikan dukungan kepada Donald Trump.
Namun, angka ini bisa berubah, mengingat banyak miliarder lain yang mungkin menyumbangkan dana untuk kandidat favorit mereka, meskipun informasi tersebut baru akan diketahui setelah laporan akhir dari Komisi Pemilihan Federal (FEC) diterbitkan pada Desember.
Alasan Miliarder Mendukung Harris
Sekilas, dukungan miliarder terhadap Harris mungkin tampak kontradiktif, terutama karena Harris kerap mengkritik kebijakan Trump yang dinilai lebih menguntungkan kaum miliarder. Namun, ada beberapa alasan praktis mengapa orang-orang super kaya ini mungkin lebih memilih Harris.
Baca Juga: Elon Musk Bertarung Melawan Miliarder India untuk Rebutkan Spektrum Internet Satelit
Pada bulan lalu, lebih dari selusin miliarder menandatangani surat yang mendukung Harris, dengan menyatakan keyakinan bahwa Harris "akan terus memajukan kebijakan yang adil dan dapat diprediksi yang mendukung supremasi hukum, stabilitas, dan lingkungan bisnis yang sehat."
Ini mengindikasikan bahwa para miliarder mendukung status quo, terutama karena ekonomi dan pasar saham AS menunjukkan kekuatan yang stabil. Selain itu, survei terhadap investor jutawan baru-baru ini menunjukkan perpecahan 57% mendukung Harris dan 43% mendukung Trump.
Baca Juga: Skema Penipuan Cinta dengan Teknologi Deepfake Mencapai US$46 Juta
Sektor-sektor yang Diuntungkan dari Kemenangan Harris
Salah satu alasan utama dukungan terhadap Harris berasal dari sektor-sektor yang diprediksi akan mendapatkan manfaat besar jika ia menang, termasuk teknologi, kesehatan, dan keberlanjutan.
Banyak miliarder pendukung Harris berasal dari Silicon Valley, kawasan yang sangat familiar dengan Harris sejak masa jabatannya sebagai jaksa di California.