Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden AS, Joe Biden, secara mengejutkan mundur dari persaingan di Pemilu Presiden AS 2024. Sebagai gantinya, Partai Demokrat akan mengusung Kamala Harris yang saat ini menjabat Wakil Presiden AS.
Mundurnya Biden dari bursa Capres AS 2024 sepertinya sudah diprediksi. Keraguan mulai muncul setelah debat capres 27 Juni lalu, terutama terkait kondisi kesehatannya.
Melihat keputusan tersebut, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengaku lebih percaya diri. Dirinya merasa Harris lebih mudah dikalahkan ketimbang Biden.
"Harris akan lebih mudah dikalahkan dibandingkan Joe Biden," kata Trump dalam wawancara dengan CNN.
Baca Juga: Joe Biden Mundur dari Pencalonan, Donald Trump: Dia Presiden Terburuk dalam Sejarah
Trump juga sempat mengoceh di media sosial buatan perusahaannya sendiri, Truth Social, terkait keputusan Biden. Baginya, Biden memang sudah tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden.
"Biden tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat," tulis Trump hari Minggu (21/7).
Tidak hanya itu, Trump juga mengatakan bahwa rakyat Amerika akan menderita di bawah kepemimpinan Biden. Trump percaya diri mampu memperbaiki semua kerusakan yang ditinggalkan Biden.
"Kita akan sangat menderita karena kepresidenannya (Biden), namun kami akan memperbaiki kerusakan yang telah ia lakukan dengan sangat cepat," lanjut Trump dalam cuitannya.
Baca Juga: Donald Trump dan Tim Kampanyenya Tidak Khawatir Melawan Kamala Harris
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Republik, Mike Johnson, mengatakan Biden tidak layak menjabat sebagai presiden dan menyelesaikan masa jabatannya jika ia mundur dari calon presiden dari Partai Demokrat.
Johnson secara eksplisit meminta Biden untuk mengundurkan diri.
Tim kampanye Trump mengatakan bahwa mereka tidak khawatir menghadapi Harris karena mereka bisa mengaitkannya dengan rekam jejak Biden dalam jabatannya, terutama dalam hal imigrasi dan inflasi.