kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Donald Trump: Pasar saham akan ambruk kalau saya kalah


Selasa, 25 Februari 2020 / 21:10 WIB
Donald Trump: Pasar saham akan ambruk kalau saya kalah
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berkunjung ke India. Trump mengatakan, pasar saham AS akan ambruk jika ia kalah dalam pemilihan presiden tahun ini.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, pasar saham AS akan ambruk jika ia kalah dalam pemilihan presiden tahun ini.

Selama perjalanan ke India, Trump mengatakan kepada para pemimpin bisnis bahwa indeks bursa saham AS akan melonjak lebih tinggi jika dia terpilih kembali. "Namun jika saya tidak menang, Anda akan melihat kehancuran seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya," kata Trump seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jokowi dan Trump dijadwalkan lakukan pertemuan, ini topik yang dibahas

Trump juga mengatakan bahwa penurunan tajam bursa saham pada awal pekan ini adalah hal buruk karena ketakutan terhadap virus corona. Tapi, ia menegaskan, Amerika Serikat dalam kondisi yang baik dalam hal mengatasi masalah tersebut.

Trump menyebut Presiden China Xi Jinping sedang bekerja keras mengatasi wabah corona ini. "Dan aku pikir itu akan terkendali ... Aku pikir itu akan baik-baik saja. Kami harap begitu,” kata Trump.

Trump menambahkan pemerintahannya berencana mengumumkan pemotongan pajak untuk kelas menengah dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Sebelumnya, Trump memang sedang mempertimbangkan pemotongan pajak 10% untuk warga kelas menengah AS.

Baca Juga: Trump meminta kongres AS menggelontorkan US$ 2,5 miliar untuk melawan virus corona



TERBARU

[X]
×