Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, pasar saham AS akan ambruk jika ia kalah dalam pemilihan presiden tahun ini.
Selama perjalanan ke India, Trump mengatakan kepada para pemimpin bisnis bahwa indeks bursa saham AS akan melonjak lebih tinggi jika dia terpilih kembali. "Namun jika saya tidak menang, Anda akan melihat kehancuran seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya," kata Trump seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Jokowi dan Trump dijadwalkan lakukan pertemuan, ini topik yang dibahas
Trump juga mengatakan bahwa penurunan tajam bursa saham pada awal pekan ini adalah hal buruk karena ketakutan terhadap virus corona. Tapi, ia menegaskan, Amerika Serikat dalam kondisi yang baik dalam hal mengatasi masalah tersebut.
Trump menyebut Presiden China Xi Jinping sedang bekerja keras mengatasi wabah corona ini. "Dan aku pikir itu akan terkendali ... Aku pikir itu akan baik-baik saja. Kami harap begitu,” kata Trump.
Trump menambahkan pemerintahannya berencana mengumumkan pemotongan pajak untuk kelas menengah dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sebelumnya, Trump memang sedang mempertimbangkan pemotongan pajak 10% untuk warga kelas menengah AS.
Baca Juga: Trump meminta kongres AS menggelontorkan US$ 2,5 miliar untuk melawan virus corona
Trump juga menimbang membuat beberapa pengurangan pajak lainnya secara permanen sebagai bagian dari paket yang ingin diusulkan sebelum pemilihan presiden AS pada November 2020 mendatang.
"Kami ingin memotong 10% pajak kelas menengah, dan kami ingin memperkuat dan membuat beberapa pemotongan pajak permanen," kata Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Gara-gara Donald Trump ngambek, RI dicoret dari daftar negara berkembang
"Mungkin aturan itu akan keluar pada bulan September," tambahnya.
Pada 2017 silam, pemerintah Trump mendapatkan persetujuan parlemen AS untuk melakulan perombakan pajak. Legislasi berupa pemotongan pajak besar-besaran hingga US$ 1,5 triliun untuk perusahaan dan individu.
Tetapi pemotongan pajak penghasilan pribadi ditetapkan akan berakhir setelah 2025.
Pemotongan pajak tersebut mendapat kritik keras Partai Demokrat karena mendukung bisnis dan orang kaya Amerika.
Nah, meluncurkan proposal pemotongan pajak baru bagi kelas menengah pada bulan September nanti dapat memperkuat posisi politik Trump menjelang pemilihan presiden 3 November 2020.
Baca Juga: Menang di Nevada, Bernie Sanders jadi kandidat kuat penantang Donald Trump