Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Johnson & Johnson mengatakan pada hari Kamis bahwa sebuah studi nyata menunjukkan vaksin COVID-19 satu suntikan melindungi terhadap infeksi dan rawat inap hingga enam bulan.
Studi yang disponsori oleh pengembang vaksin itu dilakukan antara 1 Januari hingga 7 September tahun lalu, sebelum varian Omicron ditemukan. Itu juga masih harus ditinjau lagi.
J&J mengatakan perlindungan terhadap infeksi dari vaksin dosis tunggal mulai berkurang hanya dari bulan keempat dibandingkan dengan bulan kedua dalam kasus vaksin dua dosis dari saingannya Pfizer Inc dan BioNTech serta Moderna.
Baca Juga: Alami Pertumbuhan Kasus Tercepat, 1 dari 15 Orang Inggris Terpapar Covid-19
Tidak ada penurunan perlindungan yang ditemukan untuk penerimaan ICU untuk ketiga vaksin tersebut, kata J&J. Perusahaan mengatakan penelitian itu dilakukan dengan mengumpulkan klaim dan data laboratorium yang mencakup 168 juta orang.