kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Draf final: MH17 ditembak misil pro-Rusia


Kamis, 16 Juli 2015 / 20:20 WIB
Draf final: MH17 ditembak misil pro-Rusia


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Sanny Cicilia

WASHINGTON.  Sudah setahun sejak pesawat komersil Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh misil di atas Ukraina. Badan investigasi Dutch Safety Board dikabarkan sudah memiliki beberapa kesimpulan atas tragedi 17 Juli 2014 silam yang menewaskan 298 penumpang pesawat tersebut. 

Dutch Safety Board memang belum merilis resmi laporan final investigasi jatuhnya pesawat MH17. Namun, dua orang sumber CNN mengatakan, laporan ini telah diserahkan pada National Transportation Safety Board, Federal Aviation Administration (FAA), dan Boeing. 

Berdasarkan seorang sumber CNN yang mengetahui isi laporan final tersebut, penyelidik Belanda menemukan, MH17 yang jatuh di atas Donetsk Ukraina, ditembak oleh Buk, misil Rusia yang bisa ditembakkan dari darat ke udara. Misil itu ditembak dari sebuah desa yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. 

Sumber yang lainnya mengatakan, laporan ratusan halaman ini menjelaskan detail timeline penerbangan MH17. Bukan hanya mengetahui dari mana misil ditembakkan, investigator mengidentifikasi kelompok yang menguasai kawasan tempat penembakkan misil tersebut. 

Kesalahan Malaysia Airlines
Di sisi lain, laporan itu juga ikut menyalahkan Malaysia Airlines. Pasalnya, berbagai maskapai telah menghindari melintasi zona konflik. 

Laporan itu menyebut, Malaysia Airlines tidak membaca peringatan yang diberikan kepada penerbang atau NOTAMs dan tetap terbang di atas zona tersebut. Lantaran tidak membaca peringatan dari negara lain inilah, Malaysia Air tidak awas dengan zona konflik yang dihindari oleh maskapai-maskapai lain. 

Laporan ini diperkirakan rampung dan dipublikasikan pada Oktober 2015. 

Dutch Safety Board mengatakan enggan memberi komentar pada draf final tersebut. Sedangkan NTSB juga enggan berkomentar dengan alasan tidak memimpin investigasi tersebut. 

Pengadilan internasional
Laporan tersebut akan memberatkan Rusia yang selama ini ditunjuk menjadi penyebab kejatuhan MH17. Pengadilan PBB akan digelar untuk menyidangkan pelaku yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut. 

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pembicaraan via telepon dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menilai, pengadilan internasional tersebut bakal prematur dan kontraproduktif. 

Rutte mengatakan, pengadilan PBB tersebut akan memberi keadilan bagi para keluarga korban.   




TERBARU

[X]
×