Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Mahkamah Agung Thailand pada Selasa (9/9/2025) memutuskan miliarder sekaligus mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra harus menjalani hukuman penjara selama satu tahun.
Putusan ini menyatakan bahwa penahanan Thaksin di ruang VIP sebuah rumah sakit, alih-alih di penjara, dinilai tidak sah.
Baca Juga: Thailand Diguncang Prahara Politik, Mantan PM Thaksin Shinawatra Tinggalkan Negaranya
Seorang reporter Reuters yang hadir dalam persidangan melaporkan, pengadilan akan langsung menahan Thaksin.
Majelis hakim yang terdiri dari lima orang menyatakan, tanggung jawab atas lamanya Thaksin berada di rumah sakit tidak semata-mata menjadi urusan dokter, melainkan ada unsur kesengajaan dari Thaksin untuk memperpanjang masa rawat inapnya.
Thaksin yang kini berusia 76 tahun tengah menghadapi periode sulit dalam karier politiknya. Hanya 11 hari sebelumnya, putrinya sekaligus penerus politiknya, Paetongtarn Shinawatra, dicopot dari jabatannya sebagai perdana menteri oleh pengadilan.
Ia menjadi perdana menteri keenam dari keluarga atau kubu politik Shinawatra yang terguling akibat keputusan pengadilan atau kudeta militer.
Baca Juga: Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Bebas dari Tuduhan Penghinaan Kerajaan
Thaksin kembali ke Thailand pada 2023 setelah 15 tahun hidup di pengasingan.
Namun, alih-alih menjalani hukuman penuh, ia hanya sempat beberapa jam mendekam di penjara sebelum dipindahkan ke rumah sakit dengan alasan sakit jantung dan nyeri dada. Hal ini memicu kecurigaan publik.
Vonis awal Thaksin sebenarnya delapan tahun penjara atas kasus konflik kepentingan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Namun, hukuman itu telah dikurangi menjadi satu tahun oleh Raja Thailand.
Ia juga sempat mendapat pembebasan bersyarat setelah enam bulan, seluruhnya ia habiskan di ruang VIP rumah sakit.
Kondisi politik Thailand belakangan kembali bergejolak.
Baca Juga: Diterpa Badai Politik, Thaksin Shinawatra Tetap Masuk Daftar Orang Terkaya Thailand
Usai pencopotan Paetongtarn, pemerintahannya tumbang pada Jumat lalu setelah kalah langkah dari Anutin Charnvirakul, yang terpilih sebagai perdana menteri melalui pemungutan suara parlemen.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi partai Pheu Thai yang dulu begitu dominan.
Melalui akun Facebook resminya, Thaksin menyatakan menerima keputusan pengadilan.
“Saya akan tetap tegar secara fisik dan mental, serta mengabdikan waktu untuk Raja, negara, dan rakyat Thailand,” tulisnya.