kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua cara jitu Warren Buffett membuat keputusan investasi


Selasa, 06 Agustus 2019 / 09:00 WIB
Dua cara jitu Warren Buffett membuat keputusan investasi


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Warren Buffett  memiliki metode  sederhana untuk memutuskan  membeli  saham perusahaan baru atau tidak.

Banyak perusahaan yang mengumumkan IPO, tapi bingung untuk memutuskan akan membeli sahamnya atau tidak. Apakah membeli saham di perusahaan publik yang baru adalah ide terbaik? Kalau itu masalahnya, Warren Buffet punya cara jitu.

CEO Berkshire Hathaway  itu tidak memiliki metode rumit untuk memilih apa yang akan dibeli.  Ia membuat segalanya sederhana dengan mengikuti beberapa pedoman.

"Fundamental tidak akan berubah," kata Buffett,  "Anda tidak akan menemukan sesuatu yang baru tentang investasi dalam 50 atau 100 tahun ke depan."

Baca Juga: Nasihat terbaik Warren Buffet untuk investor saham ritel

Berikut adalah dua cara Warren Buffett memutuskan bisnis yang layak berinvestasi.


1. Perusahaan memiliki nilai jangka panjang

Warren Buffett  hanya mencari bisnis  yang memiliki keunggulan kompetitif puluhan tahun ke depan, tidak hanya untuk saat ini. "Tidak ada yang membeli lahan pertanian yang hanya  berdasarkan apakah akan turun hujan tahun depan," katanya di Squawk Box  CNBC pada 2018. "Mereka membelinya karena berpikir itu adalah investasi yang baik selama 10 atau 20 tahun."

Contohnya,  Buffett membeli See's Candies dengan mitra bisnis lama, Charlie Munger, pada 1972; dan menghabiskan lebih dari US$ 1 miliar untuk saham Coca-Cola pada 1988. Keduanya ternyata merupakan pilihan yang bagus yang masih ia miliki hingga sekarang.

"Kumpulkan portofolio perusahaan yang pendapatan agregatnya bergerak ke atas selama bertahun-tahun, dan begitu juga dengan nilai pasar portofolio," tulis Buffett dalam suratnya tahun 1996 kepada para pemegang saham.  

"Jika Anda tidak ingin memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit."

Baca Juga: Duh, betapa hematnya Warren Buffett

2. Dia memahami bagaimana bisnis berjalan.........

2. Dia memahami bagaimana bisnis berjalan

Buffett tidak  menanamkan uang pada apa pun yang tidak dia pahami. "Anda harus belajar  bagaimana  menilai  bisnis dan mengetahui bisnis yang ada di lingkaran kompetensi Anda dan bisnis sejenis yang ada di luar," kata Buffett.

Hal itu sangat penting bagi investor untuk dapat menilai dengan percaya diri bisnis yang mereka miliki.

Baca Juga: Warren Buffet pernah akan melompat dari gedung tertinggi di Omaha

"Investasi cerdas tidak rumit, meskipun jauh dari kata mudah," tulis Buffett dalam surat pemegang saham tahunannya tahun 1996. "Apa yang dibutuhkan investor adalah kemampuan untuk mengevaluasi bisnis  terpilih dengan benar.  Anda tidak harus menjadi expert di setiap perusahaan. Anda hanya harus bisa mengevaluasi perusahaan dalam lingkaran kompetensi Anda.

"Ukuran lingkaran itu tidak terlalu penting, namun mengetahui batas-batasnya sangat penting."

Penting untuk diingat bahwa berinvestasi di pasar saham selalu mengandung risiko, namun berinvestasi di perusahaan individu bukanlah pilihan yang cerdas. Anda harus berbicara dengan penasihat keuangan tepercaya sebelum membuat keputusan besar.♦


Sumber: CNBC




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×