kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua kesalahan WHO tentang corona: Mulai penggunaan masker sampai cara penyebaran


Sabtu, 11 Juli 2020 / 11:33 WIB
Dua kesalahan WHO tentang corona: Mulai penggunaan masker sampai cara penyebaran
ILUSTRASI. WHO sempat keliru dalam menyikapi wabah corona, mulai dari penggunaan masker sampai cara penyebarannya. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

Tapi sekarang, WHO secara tegas menyarankan semua orang tanpa terkecuali untuk menggunakan masker di kondisi apapun. 

Pada tanggal 5 Juni lalu WHO kemudian resmi menerbitkan protokol baru lewat situs resmi mereka. Berisikan tentang anjuran penggunaan masker bagi masyarakat, baik yang sedang dalam masa perawatan maupun orang yang sehat sekalipun.

WHO juga meminta pemerintah masing-masing negara untuk mendorong masyarakatnya agar mau memakai masker di manapun berada, terutama di tempat yang ramai.

Aturan baru ini jelas bertolak belakang dengan aturan yang WHO keluarkan satu bulan sebelumnya.

Baca Juga: WHO akhirnya mengakui klaim bahwa virus corona bisa menyebar lewat udara

2. Corona tidak menyebar lewat udara

Pada tanggal 29 Maret lalu, WHO menerbitkan panduan mengenai bagaiman virus corona bertransmisi sampai akhirnya menginfeksi manusia.

Pada analisis dari 75.465 kasus COVID-19 di China, WHO tidak menemukan adanya indikasi transmisi melalui udara. Sejak saat itu diyakini bahwa virus ini menyebar melalui droplet atau percikan yang muncul saat batuk ataupun bersin.

WHO sebenarnya juga menyebutkannya adanya kemungkinan penyebaran virus ini melalui udara, tapi kemungkinan tersebut sangatlah kecil. Itu pun hanya dalam prosedur perawatan khusus yang bisa menghasilkan aerosol sebagai medianya.

Belakangan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan transmisi lewat udara menjadi semakin besar. Tapi WHO tetap pada pendiriannya bahwa potensi itu tidak menghawatirkan.

Barulah pada Selasa (7/7) kemarin, WHO akhirnya mengakui hasil penelitian dari 200 lebih ilmuwan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases tentang transmisi udara corona saat ini menjadi semakin kuat.

Baca Juga: WHO akui bukti penyebaran corona lewat udara, ini cara pakai masker corona yang benar



TERBARU

[X]
×