kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Dua kesalahan WHO tentang corona: Mulai penggunaan masker sampai cara penyebaran


Sabtu, 11 Juli 2020 / 11:33 WIB
Dua kesalahan WHO tentang corona: Mulai penggunaan masker sampai cara penyebaran
ILUSTRASI. WHO sempat keliru dalam menyikapi wabah corona, mulai dari penggunaan masker sampai cara penyebarannya. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan kesehatan dunia WHO sebelum ini sempat keliru dalam menyikapi penyebaran virus corona atau SARS‑CoV‑2.

Wabah COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada bulan Desember 2019 lalu di kota Wuhan, China. WHO akhirnya resmi mendeklarasikan wabah ini sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 lalu.

Saat ini, data WHO menunjukkan, sudah ada 12.627.214 kasus COVID-19 di seluruh dunia dengan 564.553 pasien meninggal.

Dalam penanganannya sejak awal tahun ini, WHO sudah mengeluarkan sejumlah protokol kesehatan untuk menghalau penyebaran dan mencegah penularan. Sayangnya, sejumlah pernyataan yang sempat dikeluarkan WHO sejauh ini dianggap tidak sesuai. Bahkan WHO akhirnya merevisi sendiri protokol yang mereka buat.

Berikut ini beberapa kesalahah WHO tentang corona yang sempat dipublikasikan selama pendemi.

Baca Juga: Pejabat WHO: Lihat kasus AIDS sebagai panduan untuk mengatasi pandemi virus corona

1. Orang sehat tidak perlu memakai masker

Sejak awal hal ini memang cukup menimbulkan perdebatan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia.

Mengutip Kompas.com, representatif WHO di Indonesia, Dr. N. Paranietharan menegaskan bahwa orang yang dalam keadaan sehat tidak perlu memakai masker.

"Sekali lagi, orang sehat tidak perlu pakai masker," ungkap Paranietharan saat sesi diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (5/3), seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia meyakinkan kalau masker hanya wajib digunakan oleh orang yang sedang sakit atau mulai mengalami gejala sakit seperti batuk atau bersin-bersin.

Baca Juga: WHO peringatkan virus corona belum terkendali



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×