kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Duel Sengit Manchester United vs Chelsea Berakhir Seri, Tantangan Berat Ruben Amorim


Senin, 04 November 2024 / 11:21 WIB
Duel Sengit Manchester United vs Chelsea Berakhir Seri, Tantangan Berat Ruben Amorim
ILUSTRASI. Manchester United dan Chelsea catatkan hasil imbang 1-1, memperlihatkan beberapa aspek krusial yang menjadi perhatian khusus bagi Ruben Amorim


Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pertandingan Liga Inggris yang berlangsung sengit antara Manchester United dan Chelsea, hasil imbang 1-1 memperlihatkan beberapa aspek krusial yang menjadi perhatian khusus bagi Ruben Amorim, pelatih baru United yang segera memulai tugasnya.

Meskipun gol penalti Bruno Fernandes sempat membawa United unggul, Moises Caicedo berhasil menyamakan kedudukan empat menit kemudian, memberikan tantangan berat bagi Amorim dalam membenahi performa timnya.

Berikut adalah analisis mendalam dari pertandingan ini.

Tantangan Awal Ruben Amorim di Manchester United

Ruben Amorim akan mengambil alih posisi pelatih kepala Manchester United, dengan Ruud van Nistelrooy bertindak sebagai pelatih sementara hingga jeda internasional November mendatang.

Baca Juga: Ruben Amorim Siapkan 3 Pemain Bintang Sporting Lisbon untuk Perkuat Manchester United

Laga melawan Chelsea memperlihatkan sejumlah masalah yang perlu segera diatasi oleh Amorim.

United masih berada di jajaran terbawah dalam hal produktivitas gol di Liga Inggris dan kembali kesulitan menciptakan peluang yang berbahaya.

Selain itu, kelemahan United dalam bertahan terbukti dengan cepatnya Chelsea membalas setelah United unggul.

Sebagai pelatih baru, Amorim dihadapkan pada tugas berat untuk meningkatkan ketajaman lini depan sekaligus memperkuat pertahanan agar mampu bersaing di papan atas klasemen.

Pertandingan ini menyoroti pentingnya perubahan strategis dan pendekatan taktis yang efektif bagi United.

Rasmus Hojlund: Potensi dan Tantangan di Lini Serang

Rasmus Hojlund, yang kini menjadi ujung tombak United sejak bergabung pada musim panas 2023, menghadapi tantangan dalam memenuhi harapan tinggi penggemar.

Meskipun berhasil memenangkan penalti yang dieksekusi Fernandes, Hojlund terlihat kesulitan dalam beberapa situasi.

Dua kali peluang serangan balik yang melibatkan Alejandro Garnacho gagal dimanfaatkan dengan baik karena lambatnya Hojlund dalam mengoper bola ke Garnacho.

Namun, Hojlund menunjukkan kecerdikan dalam memanfaatkan kesalahan Wesley Fofana untuk menarik pelanggaran dari kiper Chelsea, Robert Sanchez, yang menghasilkan penalti.

Amorim diharapkan dapat membantu Hojlund mengasah kemampuannya sebagai striker agar lebih efektif dan konsisten dalam situasi-situasi kunci.

Baca Juga: Mohamed Salah Bawa Liverpool ke Puncak, Manchester City Akhiri Rekor Tak Terkalahkan

Kebangkitan Pemain Mahal Chelsea: Moises Caicedo dan Romeo Lavia

Chelsea melakukan investasi besar dengan mendatangkan Moises Caicedo dan Romeo Lavia untuk memperkuat lini tengah. Dalam pertandingan ini, kedua pemain tersebut akhirnya menunjukkan performa yang diharapkan dengan mendominasi lini tengah, bahkan unggul dari duo United, Casemiro dan Manuel Ugarte.

Caicedo mencetak gol penyeimbang melalui tendangan voli yang presisi dari luar kotak penalti, sementara Lavia mencatat tingkat akurasi umpan sebesar 87% dan memenangkan enam duel bertahan.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Chelsea mulai mendapatkan hasil dari investasi besar mereka, dengan Caicedo dan Lavia tampil dominan dalam menjaga keseimbangan dan distribusi bola di lini tengah.

Andre Onana: Isu di Bawah Mistar yang Terus Berlanjut

Andre Onana, rekrutan mahal dari Inter Milan, kembali menampilkan performa yang kurang meyakinkan.

Sejak bergabung, kiper asal Kamerun ini sering kali terlihat gugup dan tidak konsisten, serta beberapa kali memberikan umpan yang kurang tepat sehingga merepotkan rekan-rekannya.

Amorim tampaknya perlu memberikan perhatian ekstra pada posisi kiper jika ingin memperkuat lini pertahanan United secara keseluruhan.

Kepercayaan Amorim terhadap Onana perlu dibangun melalui pembinaan dan pengasahan keterampilan agar Onana bisa lebih stabil dan dapat diandalkan dalam menghadapi tekanan tinggi.

Baca Juga: Resmi! Manchester United Umumkan Ruben Amorim Sebagai Pelatih Kepala

Chelsea dan Kesulitan Melawan Tim Enam Besar

Di bawah asuhan Enzo Maresca, Chelsea mampu bangkit dari awal musim yang sulit dan menembus posisi empat besar.

Namun, Maresca menghadapi masalah besar dalam menghadapi tim-tim dari "Enam Besar" tradisional Liga Inggris.

Chelsea kalah dari Manchester City dan Liverpool, serta hanya mampu bermain imbang melawan United.

Jika ingin mencapai target lebih tinggi, Maresca perlu menemukan formula yang lebih efektif untuk menghadapi tim-tim papan atas liga.

Ruud van Nistelrooy: Audisi untuk Menjadi Bagian Staf Pelatih Amorim

Selama masa tugas sementaranya, Ruud van Nistelrooy berharap bisa memperlihatkan performa yang impresif agar mendapat tempat dalam staf pelatih Amorim.

Baca Juga: Neymar Beli Tanah Lebih dari Rp 400 Miliar di Miami untuk Dibangun Rumah Mewah

Meskipun sempat meraih kemenangan besar melawan Leicester di Piala Carabao, United tampak kehilangan daya serang dalam pertandingan melawan Chelsea.

Kekalahan tersebut bisa memengaruhi peluang Van Nistelrooy untuk terus menjadi bagian dari tim kepelatihan Amorim, apalagi jika gagal menunjukkan peningkatan signifikan di pertandingan-pertandingan berikutnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×