Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lebih dari 3.000 staf medis di China terjangkit virus corona baru. Penyebabnya, kemungkinan akibat alat pelindung seperti masker yang kurang dan kelelahan petugas medis.
Melansir Channelnewsasia.com, Direktur Jenderal Reformasi Kesehatan Komisi Kesehatan Nasional China Liang Wannian, Senin (24/2), mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers bersama dengan Kepala Delegasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Bruce Aylward.
Infeksi Covid-19 sebagian besar terjadi di Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona baru yang sudah menewaskan hampir 2.700 hingga saat ini di Tiongkok dan menjangkiti lebih 79.000 lainnya.
Baca Juga: Corona menggila di Korea, saham YG, SM, dan JYP Entertainment kompak rontok
Puluhan ribu pekerja medis telah berjuang untuk menahan penyebaran virus corona, yang diyakini pertama kali muncul di pasar makanan laut di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, pada Desember 2019 lalu.
Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping menyerukan perlindungan yang lebih besar atas staf medis, setelah kematian dokter terkemuka memicu kemarahan nasional pada penanganan pemerintah terhadap wabah Convid-19.
Dalam pertemuan pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, Senin (24/2), Presiden Xi mengatakan, epidemi virus corona adalah krisis kesehatan masyarakat paling serius di negeri tembok raksasa.
Baca Juga: Makin ganas, virus corona sudah menewaskan 12 orang di Iran
Mengutip kantor berita negara Xinhua, Xi menyebutkan, epidemi virus corona adalah penyebaran tercepat, dengan kasus terinfeksi paling banyak dan yang paling sulit untuk dicegah serta dikendalikan sejak Republik Rakyat China berdiri.
"Ini adalah krisis bagi kami dan ini juga merupakan ujian besar," katanya. Dia mengakui, China perlu belajar dari "kekurangan nyata yang terungkap" dalam upaya memerangi Covid-19, sehingga bisa meningkatkan kemampuannya untuk menangani krisis di masa depan.
Tetapi, Xi juga menyatakan kepada para kader Partai Komunis, bahwa “penilaian epidemi Komite Pusat partai itu akurat, semua pengaturan kerja tepat waktu, dan langkah-langkah yang mereka ambil efektif”.
Baca Juga: WHO tidak tetapkan wabah virus corona sebagai pandemi, ini alasannya
"Efektivitas kerja pencegahan dan pengendalian sekali lagi menunjukkan keunggulan signifikan dari kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dan sistem sosialis dengan karakteristik China," katanya seperti dilansir South China Morning Post.