Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dalam konferensi pers yang televisi pemerintah siarkan langsung, Senin (24/2) menyatakan, 12 orang meninggal dan 61 lainnya terinfeksi virus corona baru.
Dan, Pemerintah Iran juga berjanji untuk transparan soal wabah Covid-19 di negara mereka, di tengah tuduhan menutup-nutupi jumlah kematian dan kasus terkonfirmasi virus mematikan tersebut.
"Kami akan mengumumkan angka (yang kami miliki) tentang jumlah kematian di seluruh negeri. Kami berjanji untuk transparan tentang pelaporan angka," kata Ali Rabiei, juru bicara Pemerintah Iran, seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Baca Juga: WHO tidak tetapkan wabah virus corona sebagai pandemi, ini alasannya
Sebagian besar kasus meninggal dan terinfeksi Covid-19 terjadi di Kota Qom. Seorang anggota Parlemen Iran dari Qom pada Senin (24/2) menuduh pemerintah menutupi sepenuhnya wabah coronavirus di kota suci Syiah itu.
Reuters mengutip kantor berita semi-resmi ISNA melaporkan, Ahmad Amirabadi Farahani, anggota Parlemen Iran dari Qom, menuduh Menteri Kesehatan Iran "berbohong" tentang angka kematian dan kasus terkonfirmasi Covid-19.
Kantor berita ILNA, yang dekat dengan kaum reformis Iran, menyebutkan, Farahani mengungkap "50 kematian" akibat virus corona di Qom saja, kota yang terletak sekitar 120 kilometer arah Selatan Teheran, Ibu Kota Iran
Baca Juga: Kian meluas, Kuwait, Bahrain, Afghanistan laporkan kasus pertama virus corona