kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, laju kematian akibat corona di Spanyol yang melambat terhenti


Selasa, 07 April 2020 / 18:37 WIB
Duh, laju kematian akibat corona di Spanyol yang melambat terhenti
ILUSTRASI. Seorang pekerja pemakaman yang mengenakan pakaian pelindung membawa sebuah peti mati dari kamar mayat di Rumahsakit Severo Ochoa, selama wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Leganes, Spanyol, 26 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

"Kami sedang mempersiapkan diri untuk de-eskalasi yang penting guna mengetahui siapa saja yang terkontaminasi, agar bisa secara bertahap mencabut lockdown atas warga Spanyol," ujarnya kepada stasiun TV Antena 3 seperti dilansir Reuters.

Sejauh ini, hanya mereka yang terinfeksi atau diduga memiliki penyakit Covid-19 yang telah menjalani tes. Sekarang, Gonzales bilang, pemeriksaan akan fokus pada populasi yang lebih luas untuk mencoba dan menemukan pembawa yang mungkin tidak menunjukkan gejala.

Menurut Gonzales, perusahaan Spanyol memproduksi 240.000 alat uji virus corona per minggu dan terus meningkatkan kapasitas, dengan tetap membeli peralatan serupa dari luar negeri.

Baca Juga: Untuk pertama kali, Wuhan tanpa kematian akibat virus corona

Penguncian di Spanyol telah berlangsung sejak 14 Maret, dengan jalan-jalan juga tempat-tempat wisata terkenal sepi. Dan, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan pada akhir pekan lalu, kebijakan lockdown akan tetap berlaku hingga 26 April.

Namun, Sanchez membuka pintu untuk melonggarkan beberapa pembatasan, seperti menjaga semua pekerja yang tidak penting tetap di rumah hingga Paskah, meskipun toko dan restoran akan tetap tutup.

Tapi, dalam tanda positif lain, Kementerian Kesehatan menyebutkan, pos-pos pemeriksaan dicabut pada Senin (6/4) di Igualada dan tiga kota lain yang terpukul keras oleh wabah di wilayah Timur Laut Catalonia, tempat terdapat lebih dari 100 kematian.




TERBARU

[X]
×