kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, laju kematian akibat corona di Spanyol yang melambat terhenti


Selasa, 07 April 2020 / 18:37 WIB
Duh, laju kematian akibat corona di Spanyol yang melambat terhenti
ILUSTRASI. Seorang pekerja pemakaman yang mengenakan pakaian pelindung membawa sebuah peti mati dari kamar mayat di Rumahsakit Severo Ochoa, selama wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Leganes, Spanyol, 26 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MADRID. Laju kematian akibat virus corona di Spanyol kembali naik untuk pertama kali dalam lima hari terakhir pada Senin (6/4), dengan 743 orang menyerah semalam sehingga total 13.798.

Angka kematian itu lebih tinggi dibandingkan dengan 637 orang yang meninggal selama 24 jam sebelumnya di Spanyol, negara dengan korban jiwa tertinggi kedua di dunia dari pandemi virus corona.

Melansir Reuters, Kementerian Kesehatan Spanyol melaporkan, total kasus virus corona di negeri matador bertambah menjadi 140.510 pada Senin (6/4) dari 135.032 kasus di Ahad (5/4).

Baca Juga: Pembatasan baru, warga Paris hanya boleh olahraga di luar saat malam hari

Laju kematian akibat virus corona di Spanyol melambat selama empat hari berturut-turut, ketika pemerintah mempertimbangkan pelonggaran secara bertahap kebijakan lockdown yang berlaku sejak pertengahan Maret lalu.

Seperti halnya Italia yang paling parah dilanda wabah virus corona, data di Spanyol memberikan harapan bahwa puncak epidemi mungkin telah berlalu. Spanyol melaporkan 637 kematian pada Minggu (5/4), naik 5% atau sekitar setengah dari laju seminggu sebelumnya.

"Kami mengamati bahwa tingkat pertumbuhan pandemi ini melambat di hampir setiap wilayah," kata Maria Jose Sierra, Wakil Ketua Komite Darurat Kesehatan Spanyol, kepada wartawan dalam konferensi pers virtual, Senin (6/4), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Pertama kali, kasus baru virus corona di Rusia tembus 1.000 dalam sehari

Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez mengatakan, sangat penting untuk memperluas pengujian virus corona untuk memungkinkan pelonggaran bahkan pencabutan penguncian di negeri matador.

"Kami sedang mempersiapkan diri untuk de-eskalasi yang penting guna mengetahui siapa saja yang terkontaminasi, agar bisa secara bertahap mencabut lockdown atas warga Spanyol," ujarnya kepada stasiun TV Antena 3 seperti dilansir Reuters.

Sejauh ini, hanya mereka yang terinfeksi atau diduga memiliki penyakit Covid-19 yang telah menjalani tes. Sekarang, Gonzales bilang, pemeriksaan akan fokus pada populasi yang lebih luas untuk mencoba dan menemukan pembawa yang mungkin tidak menunjukkan gejala.

Menurut Gonzales, perusahaan Spanyol memproduksi 240.000 alat uji virus corona per minggu dan terus meningkatkan kapasitas, dengan tetap membeli peralatan serupa dari luar negeri.

Baca Juga: Untuk pertama kali, Wuhan tanpa kematian akibat virus corona

Penguncian di Spanyol telah berlangsung sejak 14 Maret, dengan jalan-jalan juga tempat-tempat wisata terkenal sepi. Dan, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan pada akhir pekan lalu, kebijakan lockdown akan tetap berlaku hingga 26 April.

Namun, Sanchez membuka pintu untuk melonggarkan beberapa pembatasan, seperti menjaga semua pekerja yang tidak penting tetap di rumah hingga Paskah, meskipun toko dan restoran akan tetap tutup.

Tapi, dalam tanda positif lain, Kementerian Kesehatan menyebutkan, pos-pos pemeriksaan dicabut pada Senin (6/4) di Igualada dan tiga kota lain yang terpukul keras oleh wabah di wilayah Timur Laut Catalonia, tempat terdapat lebih dari 100 kematian.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×