kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Dulu jadi penyebab krisis Asia, baht kini diburu investor


Rabu, 07 Agustus 2019 / 16:19 WIB
Dulu jadi penyebab krisis Asia, baht kini diburu investor


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Belakangan, emerging market global memang tengah terpukul oleh beragam sentimen yakni the Federal Reserve, Donald Trump, dan yuan China. Pada Senin (5/8) lalu, China membiarkan yuan melemah melampaui level 7 terhadap dollar di tengah ancaman penerapan kenaikan pajak impor oleh AS. Dua sentimen ini semakin membuat trader gelisah, setelah sebelumnya the Fed memberikan sinyal bahwa mereka tidak akan melanjutkan pelonggaran kebijakan.

Baca Juga: Trump effect juga menenggelamkan mata uang Asia, performa rupiah terburuk

Menurut Sim Moh Siong, currency strategist Bank of Singapore Ltd, tidak seperti Taiwan dan Korea Selatan, yang juga mencatatkan surplus neraca dagang, Thailand tidak secara langsung berada dalam rantai pasokan perdagangan global.

"Baht menjadi tempat berlindung bagi investor di kawasan regional pada masa-masa dilakukannya penghindaran risiko (risk aversion). Kinerja baht belakangan ini menjadi buktinya," kata Khoon Goh, head of Asia research Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.




TERBARU

[X]
×