kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Dunia Rentan Perang Rudal, Rusia Ikut Mendistribusikan Misil Jarak Pendek dan Sedang


Minggu, 29 Desember 2024 / 15:06 WIB
Dunia Rentan Perang Rudal, Rusia Ikut Mendistribusikan Misil Jarak Pendek dan Sedang
ILUSTRASI. Rusia melihat peningkatan ancaman dari Amerika Serikat yang mulai menyebarkan senjata kelas ini di berbagai wilayah dunia.. REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Rusia bersiap meninggalkan moratorium terhadap pendistribusian misil jarak pendek dan menengah.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam sebuah wawancara dengan agensi berita RIA yang diterbitkan pada Minggu.

Lavrov menyatakan bahwa keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas tindakan destabilizing Amerika Serikat dan NATO di bidang strategis.

Baca Juga: Dua Operator Telekomunikasi AS Jadi Target Serangan Siber China, Warga AS Khawatir

Menurutnya, Rusia melihat peningkatan ancaman dari Amerika Serikat yang mulai menyebarkan senjata kelas ini di berbagai wilayah dunia.

"Saat ini jelas bahwa moratorium kita terhadap penyebaran misil pendek dan menengah tidak lagi praktis dan harus ditinggalkan," kata Lavrov.

"AS dengan arogan mengabaikan peringatan Rusia dan China dan secara praktis telah mulai menyebarkan senjata jenis ini di berbagai wilayah dunia."

Pernyataan ini datang setelah AS menarik diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) pada tahun 2019.

Baca Juga: 9 Buku Bacaan Elon Musk, Inspirasi Bisnis di Dunia Digital

Rusia sebelumnya menyatakan tidak akan menyebarkan senjata tersebut selama AS juga tidak melakukannya.

Keputusan Rusia untuk meninggalkan moratorium ini memicu kekhawatiran akan eskalasi senjata dan ketidakstabilan di Eropa dan dunia.

Perjanjian INF merupakan salah satu pilar penting dalam pengendalian senjata nuklir selama beberapa dekade.

Penarikan diri AS telah membuat keseimbangan kekuatan regional menjadi lebih rentan.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Asia: Mukesh Ambani, Prajogo Pangestu, Tadashi Yanai




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×