kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.099   1,00   0,01%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Dua Operator Telekomunikasi AS Jadi Target Serangan Siber China, Warga AS Khawatir


Minggu, 29 Desember 2024 / 14:38 WIB
Dua Operator Telekomunikasi AS Jadi Target Serangan Siber China, Warga AS Khawatir
ILUSTRASI. Dua operator telekomunikasi terbesar Amerika Serikat, AT&T dan Verizon, mengaku menjadi target serangan siber yang diduga dilakukan oleh China.


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Dua operator telekomunikasi terbesar Amerika Serikat, AT&T dan Verizon, mengaku menjadi target serangan siber yang diduga dilakukan oleh China.

Serangan ini, yang dikenal sebagai "Salt Typhoon", telah mengkhawatirkan publik karena berpotensi mencuri data sensitif dan melakukan spionase.

AT&T dan Verizon menyatakan bahwa jaringan mereka sekarang aman dan tidak ada ancaman aktif.

Kedua perusahaan juga mengatakan mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan pejabat pemerintah untuk menyelidiki serangan tersebut.

Menurut pernyataan resmi AT&T, serangan ini menargetkan "sejumlah kecil individu dengan kepentingan intelijen asing".

Baca Juga: 9 Buku Bacaan Elon Musk, Inspirasi Bisnis di Dunia Digital

Meskipun hanya sedikit kasus informasi yang diretas, AT&T terus memantau dan memperbaiki jaringan mereka untuk melindungi data pelanggan.

Verizon juga menyatakan bahwa mereka juga "mengalami aktivitas" terkait dengan serangan tersebut.

Perusahaan ini mengklaim bahwa jaringan mereka telah aman selama beberapa waktu dan telah bekerja keras mengatasi insiden ini.

Sebuah perusahaan keamanan siber independen yang tepercaya telah mengkonfirmasi bahwa Verizon telah berhasil mengatasi ancaman tersebut.

Baca Juga: Dokter Peringatkan Kesalahan Tidur yang Sering Dilakukan Orang Selama Liburan

Serangan Salt Typhoon ini telah mengguncang dunia teknologi dan politik Amerika Serikat.

Pejabat pemerintah telah mengungkapkan bahwa setidaknya sembilan perusahaan telekomunikasi menjadi target serangan ini.

Para hacker diduga memiliki akses penuh ke jaringan mereka.

U.S. Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) telah mengeluarkan peringatan kepada pejabat pemerintah tingkat tinggi untuk beralih ke aplikasi komunikasi yang dienkripsi ujung-ke-ujung.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyalahgunaan data komunikasi yang sensitif.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Asia: Mukesh Ambani, Prajogo Pangestu, Tadashi Yanai

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan jaringan telekomunikasi Amerika Serikat dan kemampuan pemerintah untuk melindungi data warga negara dari serangan siber asing.

Selanjutnya: Anime Adventures Codes Desember 2024, Simak Cara Redeemnya di Roblox

Menarik Dibaca: Ini Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir Anti Mubazir, Bisa jadi Kado lo



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×