CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Calon Direktur FBI Pilihan Donald Trump Jadi Target Serangan Siber Peretas Asal Iran


Rabu, 04 Desember 2024 / 10:47 WIB
Calon Direktur FBI Pilihan Donald Trump Jadi Target Serangan Siber Peretas Asal Iran
ILUSTRASI. Kashyap "Kash" Patel, salah satu tokoh kunci dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, dilaporkan menjadi target serangan siber. REUTERS/Benoit Tessier


Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kashyap "Kash" Patel, salah satu tokoh kunci dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah dilaporkan menjadi target serangan siber yang diduga dilakukan oleh kelompok peretas asal Iran.

Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh CNN, yang mengutip sumber terpercaya yang mengetahui situasi tersebut.

Keterlibatan Kash Patel dalam Pemerintahan Trump

Kash Patel dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump, dengan peran strategis dalam berbagai posisi penting selama masa jabatan pertama Trump. Di antara jabatan yang pernah diemban Patel adalah Kepala Staf Departemen Pertahanan, Wakil Direktur Intelijen Nasional, dan Direktur Senior untuk Kontraterorisme di Dewan Keamanan Nasional.

Baca Juga: Elon Musk Hadapi Pukulan Berat Pasca Kompensasi Senilai US$56 Miliar Dibatalkan

Dalam pencalonannya sebagai Direktur FBI oleh Trump, Patel mendapat pujian atas perannya dalam membongkar apa yang disebut Trump sebagai "hoaks Rusia." Trump juga menyatakan bahwa Patel memiliki komitmen kuat untuk melindungi Amerika Serikat dari ancaman, termasuk dari aktor negara seperti Iran.

Serangan Siber Iran: Ancaman yang Berulang

CNN melaporkan bahwa peretas Iran berhasil mengakses komunikasi tertentu dari Kash Patel. Ini bukan pertama kalinya kelompok terkait negara-negara tertentu menyerang kampanye Trump.

Pada Oktober, The New York Times mengungkap bahwa peretas China mencoba mengakses data dari ponsel yang digunakan oleh Trump dan Wakil Presiden terpilih JD Vance, serta staf kampanye Kamala Harris. Serangan ini menunjukkan meningkatnya ancaman siber terhadap tokoh-tokoh politik Amerika Serikat.

Kontroversi Buku dan Tuduhan Terhadap "Deep State"

Pada September 2023, Patel menerbitkan buku berjudul Government Gangsters: The Deep State, the Truth, and the Battle for Our Democracy. Dalam buku ini, ia menuduh keberadaan "deep state" yang diduga menjadi penghalang kebijakan Trump.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Bakal Terjadi Neraka Jika Tawanan di Gaza Tak Dibebaskan

Patel juga menyebut nama-nama pejabat pemerintah yang dianggapnya tidak loyal, beberapa di antaranya mengaku baru mengetahui bahwa nama mereka tercantum setelah melihat media sosial.

Tanggapan Beragam atas Pencalonan Patel sebagai Direktur FBI

Pencalonan Patel sebagai Direktur FBI memicu reaksi beragam di kalangan senator Republik. Senator Ted Cruz dari Texas mendukung Patel dengan menyatakan bahwa ia adalah reformis yang dapat membersihkan FBI dari "partisan korup."

Di sisi lain, Senator Mike Rounds dari South Dakota memberikan dukungan kepada Direktur FBI saat ini, Christopher Wray, yang dianggap telah menjalankan tugasnya dengan baik.

Selanjutnya: NATO Bersiap Tingkatkan Upaya Melawan Aksi Sabotase Rusia dan China

Menarik Dibaca: Promo Liburan Awal Tahun Baru Ke Macau + Hong Kong Cuma Rp 15 Jutaan



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×