kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Duta Besar Iran Tolak Tuduhan Australia Sebelum Tinggalkan Sydney


Kamis, 28 Agustus 2025 / 20:34 WIB
Duta Besar Iran Tolak Tuduhan Australia Sebelum Tinggalkan Sydney
Duta Besar Iran untuk Australia, Ahmad Sadeghi, berdiri di luar kediamannya, setelah diusir pada hari Selasa dan diberi waktu tujuh hari untuk meninggalkan negara itu oleh Perdana Menteri Anthony Albanese, yang menuduh Iran mendalangi setidaknya dua serangan antisemit di tanah Australia, di Canberra, Australia, 28 Agustus 2025. REUTERS/Hollie Adams


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Duta Besar Iran untuk Australia, Ahmad Sadeghi, menolak tuduhan pemerintah Australia yang menyebut Tehran berada di balik serangan antisemit berupa pembakaran di Sydney dan Melbourne.

Sadeghi menyebut tuduhan tersebut sebagai “kebohongan”.

Sadeghi tiba di Bandara Sydney pada Kamis (28/8) menjelang batas waktu pengusiran yang diberikan pemerintah Australia. 

Ia diwajibkan meninggalkan negara itu dalam 72 jam sejak Selasa lalu, menjadikannya pengusiran duta besar pertama oleh Australia sejak Perang Dunia II. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmi Lantik 31 Duta Besar, Ini Daftarnya

Selain Sadeghi, tiga pejabat Kedutaan Besar Iran lainnya diberi waktu tujuh hari untuk keluar dari Australia.

Pengusiran tersebut diputuskan setelah Perdana Menteri Anthony Albanese menerima laporan dari Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO) mengenai bukti pembayaran kepada kelompok kriminal yang diduga terkait dengan dua serangan, yaitu terhadap sebuah sinagoga dan restoran kosher. 

Bukti tersebut, menurut Albanese, menghubungkan pelaku dengan pihak luar negeri serta Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

“Semua tuduhan ini tidak berdasar dan merupakan kebohongan,” kata Sadeghi kepada jaringan televisi lokal Nine dan Seven di Bandara Sydney, Kamis malam.

Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan 8 Duta Besar Negara Sahabat

Sebelumnya, di Canberra, Sadeghi sempat keluar dari kediamannya untuk berpamitan. “Saya mencintai rakyat Australia, selamat tinggal,” ucapnya sambil melambaikan tangan ke arah kamera televisi.

Pemerintah Australia juga menyatakan akan menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris, mengikuti langkah Amerika Serikat dan Kanada yang lebih dahulu memasukkan kelompok tersebut ke dalam daftar hitam.

Selanjutnya: 5 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Mana yang Benar-Benar Anda Butuhkan

Menarik Dibaca: 5 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock, Mana yang Benar-Benar Anda Butuhkan


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×