Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Uber Technologies Inc kembali memangkas 3.000 pekerjaan dan menutup puluhan kantor. Perusahaan ini pada Senin (18/5) menjelaskan, strategi ini adalah bagian dari serangkaian langkah untuk menopang bisnis setelah dihancurkan oleh virus corona.
Awal bulan ini, Uber telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sebanyak 3.700 karyawan di bidang layanan pelanggan dan bagian human resources (HR). Pengurangan staf sekarang mewakili sekitar 25% dari total tenaga kerja. Dalam email ke staf pada Senin, Chief Executive Officer Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, pengurangan karyawan akan menjadi bagian terakhir karena efek Covid-19.
Baca Juga: Butuh likuiditas, perusahaan investasi Arab cari pinjaman margin US$ 10 miliar
Dalam email seperti dikutip Bloomberg Khosrowshahi mengatakan, Uber akan menghentikan bisnis sampingan dan akan fokus pada dua bisnis intinya layanan transportasi dan pengiriman makanan.
Unit yang lebih spekulatif seperti generator ide Uber Incubator, divisi kecerdasan buatan AI Labs dan layanan penyesuaian pekerjaan yang disebut Uber Works akan ditutup. Uber juga akan menutup atau menggabungkan 45 dari beberapa ratus kantor yang beroperasi secara global.
"Kami harus menjadikan diri kami sebagai perusahaan mandiri yang tidak lagi bergantung pada modal baru atau investor untuk terus tumbuh, berkembang dan berinovasi," tulis Khosrowshahi kepada karyawan. Ia juga menolak menyebut jika gagasan ini untuk menenangkan investor.
Tapi hal tersebut terbukti mengerek harga saham Uber di awal pekan. Harga saham Uber naik 9% di New York pada Senin. Saham Uber ditutup naik 3,54% di US$ 33,62 per saham.
Baca Juga: Era bakar uang sudah berakhir, Uber akan ubah strategi bisnis
Sebagai hasil dari perubahan, biaya yang harus ditanggung Uber akan meningkat dari US$ 175 juta menjadi US$ 220 juta dan dibukukan pada kuartal kedua tahun ini, menurut pengarsipan efek Senin. Sejak pandemi virus corona dimulai, Uber telah memfokuskan bisnis di beberapa wilayah.
Perusahaan ini menutup enam bisnis pengiriman makanan, menurunkan bisnis sepeda listriknya melalui startup layanan skuter, Lime dan secara permanen menutup 40% dari stasiun pengemudi. Salah satu kantor yang akan ditutup adalah di Singapura, dimana Uber menjual bisnis di Asia Tenggara ke saingan lokal Grab pada tahun 2018.
Perintah menjaga jarak untuk mencegah penularan Covid 19 telah menggoyahkan bisnis ride hailing karena pelanggan mengurangi bepergian dan menggunakan mobil.
Sejatinya apa yang dilakukan Uber juga dilakukan perusahaan jasa transportasi lain. Salah satunya Lyft Inc pesaing dari Uber di Amerika Utara, juga telah PHK 17% staf, mengurangi lebih banyak pekerjaan dan mengurangi gaji. Airbnb Inc juga memangkas seperempat tenaga kerja.
Uber, yang selama bertahun-tahun membakar uang tunai dengan untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah pengguna, telah menghadapi tantangan bahkan sebelum pandemi. Meskipun divisi utama sekarang menguntungkan, operasi pengiriman makanan masih kehilangan uang dan taruhan lainnya seperti kendaraan otonom dan taksi udara belum terbukti.
Baca Juga: Tak mampu bersaing, Uber tutup operasi Uber Eats di delapan negara
Perusahaan ini melaporkan penurunan pertama kalinya di kuartal pertama, dan mendorong kembali tujuan menjadi menguntungkan untuk tahun depan, bukan pada akhir tahun 2020. Untuk mencapai titik, Khosrowshahi mengatakan, akan memangkas biaya hingga US$ 1 miliar. Langkah-langkah pemangkasan yang dilakukan dengan mengurangi jumlah pemimpin, real estat dan pengurangan lainnya.
Tetapi bahkan di tengah upaya pemangkasan biaya, Uber masih melanjutkan rencana mengakuisisi Grubhub Inc. Akuisisi ini akan membuat Uber sebagai pemain dominan di pasar jasa pengiriman makanan di AS.
Baca Juga: Tutup kerugian lebih dalam, Uber Eets India dilego ke Zomato
Khosrowshahi mengatakan kepada karyawannya, Uber masih kehilangan uang untuk pengiriman makanan. Jadi menurut dia, akuisisi ini adalah peluang pertumbuhan besar berikutnya. Hal ini diperkuat dengan melonjaknya permintaan pengiriman makanan ke rumah.
Jalinan dengan Grubhub akan membuat Uber lebih hemat di tengah bisnis kompetitif. Tetapi ini akan meningkatkan kekhawatiran monopoli bisnis yang bisa menimbulkan masalah di parlemen ke depan.
