Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - PARIS. Hermes, rumah mode mewah asal Prancis mengumumkan akan mengalihkan beban tarif impor di Amerika Serikat (AS) kepada para konsumennya. Sehingga mulai 1 Mei, Hermes akan menaikkan harga seluruh produk di AS. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mencatatkan perlambatan penjualan pada kuartal pertama yang meleset ekspektasi pasar.
Hermes masih mencatat pertumbuhan penjualan 7% dalam mata uang euro dengan total penjualan € 4,1 miliar setara dengan Rp 78,52 triliun hingga akhir Maret. Angka ini berada di bawah proyeksi analis yang memperkirakan pertumbuhan 9,8% menurut konsensus VisibleAlpha yang dikutip HSBC.
Penurunan ini sebagian besar karena lemahnya permintaan di China, meskipun Hermès masih membukukan kinerja lebih baik dibandingkan pesaing. Langkah ini diambil di tengah ketegangan dagang yang meningkat setelah Presiden AS, Donald Trump memberlakukan tarif atas barang mewah Eropa.
Baca Juga: Hermes Bukukan Kenaikan Penjualan 11,3% di Kuartal III-2024
"Kami akan sepenuhnya mengimbangi dampak dari tarif baru ini dengan menaikkan harga jual kami di AS mulai 1 Mei, untuk seluruh lini bisnis kami," ujar Direktur Keuangan Hermès, Eric du Halgouet. Kenaikan ini akan menutupi biaya tambahan dari tarif baru tersebut, di luar kenaikan harga reguler tahunan yang berkisar 6%-7%.
Hermès, yang dikenal dengan tas ikonik Kelly dan Birkin seharga puluhan ribu dolar, kini menjadi perusahaan mewah dengan valuasi pasar tertinggi di dunia, menggantikan LVMH setelah grup tersebut melaporkan penurunan 5% pada divisi mode dan barang kulit mereka.
Strategi Hermès berpegang pada eksklusivitas dan membatasi produksi hanya 6%-7% per tahun berhasil membantu mereka tetap tangguh di tengah perlambatan pasar.
Du Halgouet mengungkapkan pihaknya belum melihat perubahan signifikan dalam perilaku konsumen di AS, yang masih mencatat pertumbuhan dua digit. Namun ia tetap berhati-hati mengingat ketidakpastian geopolitik.