Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ekonomi Amerika Serikat diprediksi bakal jatuh lebih dalam pada kuartal III-2019 akibat stagnannya pertumbuhan konsumsi, dan merosotnya investasi. Kondisi ini juga diperkirakan bakal bikin The Fed kembali memotong bunga acuan guna menjaga pertumbuhan.
Paparan Departemen Perdagangan AS, Rabu (30/10) setidaknya bakal menggambarkan bagaimana PDB AS kehilangan momentum untuk tumbuh, meskipun tak sampai menyebabkan resesi pasar keuangan yang dikhawatirkan terjadi sejak awal 2019.
Baca Juga: Harga saham turun, keuntungan induk usaha Google anjlok
Kebijakan Presiden Donald Trump yang menerus bikin tensi perang dagang dengan Cina selama 15 bulan terakhir jadi penyebabnya.
Laporan PDB AS sendiri bakal dipublikasikan beberapa jam sebelum The Fed mengakhiri rapat selama dua hari. The Fed juga diperkirakan bakal kembali memangkas bunga acuannya, setelah tindakan serupa mereka lakukan pada September lalu.
“Hilangnya momentum secara terus menerus tak cuma membenarkan tindakan dini The Fed, melainkan lebih jauh dari itu, stimulus kebijakan untuk mencegah tren penurunan dalam aktivitas domestik,” tulis Chief Economist Stifel Lindsey Piegza dikutip dari Reuters, abu (30/10).
Sejumlah ekonom yang disurvei oleh Reters sendiri memprediksi pertumbuhan PDB AS pada kuartal III-2019 mencapai 1,6%. Melandai dibandingkan pertumbuhan pada kuartal II-2019 sebesar 2,0%.
Prediksi pertumbuhan PDB tersebut juga bakal jatuh lebih dalam dibandingkan pertumbuhan pada kuartal I-2019 sebesar 3,1%. Pun, meleset jauh dari target ambisius Pemerintah AS sebesar 3,0%.
Baca Juga: Diserang AS di pasar global, pangsa pasar Huawei di China terus menggemuk
Masih dalam survei Reuters, para ekonom juga memprediksi pertumbuhan ekonomi AS akan berada di bawah 2,5%, berada di bawah tingkat pertumbuhan pada 2018 sebesar 2,9%.
Dalam jangka panjang, mereka memprediksi pertumbuhan ekonomi akan terjaga di kisaran 1,7%-2,0% tanpa memicu inflasi.