Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
QUITO. Pada pertemuan yang berlangsung kemarin di Quito, Ekuador, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan untuk tetap mempertahankan kuota produksi minyaknya. Adapun kuota produksi minyak sebanyak 24,845 juta barel per hari bagi 11 anggotanya. Angka tersebut belum pernah berubah sejak Desember 2008.
Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan, perekonomian global sudah mengalami pemulihan yang cukup baik sehingga akan bertahan degan kenaikan harga minyak.
Presiden OPEC Wilson Pastor mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah para menteri perminyakan mengadakan pertemuan tertutup selama 90 menit. Keputusan ini diterima oleh seluruh anggota OPEC.
Sebelumnya, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi bilang, suplai dan permintaan minyak dunia saat ini seimbang. Harga minyak di kisaran US$ 70 hingga US$ 80 sudah cukup baik. Namun, dia menolak berkomentar mengenai harga minyak yang kemarin bertengger di posisi US$ 87,79 sebarel di NYMEX.
OPEC dijadwalkan akan menggelar meeting berikutnya pada JUni tahun depan di kantor pusatnya yang terletak di Vienna.
Catatan saja, 12 negara yang terhimpun dalam OPEC antara lain: Algeria, Ekuador, Kuwait, Iran, Irak, Libya, Nigeria, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirate Arab, dan Venezuela.
