Reporter: Umar Idris | Editor: Umar Idris
LONDON. Ekonomi Inggris ke depan diperkirakan terus berkontraksi menurun. Begitulah gambaran dari hasil survey Indeks Pembelian para Manager atau Purchasing Managers Index (PMI) pada industri manufaktur yang dikeluarkan oleh Markit hari ini (1/8) di Inggris.
Hasil survei terbaru menunjukkan PMI di level 45.4, lebih rendah dari bulan Juli lalu sebesar 48,4. Juga lebih rendah dari proyeksi para analis yang sebelumnya yakin di kisaran 48,6. Catatan Markit, level 45,4 merupakan terendah dalam 38 bulan atau sejak Juli 2009.
Penurunan terjadi karena produksi dan pesanan baru turun tajam selama bulan Juli karena perusahaan menghadapi pelemahan permintaan dari domestik dan pasar ekspor. Penurunan produksi merupakan yang terbesar selama 40 bulan, baik di sektor barang setengah jadi dan barang modal . Sebaliknya, output naik sedikit pada produsen barang konsumen.
Pelemahan yang berkelanjutan dari pasar zona euro tetap menjadi penarik utama penurunan pesanan ekspor baru. Di samping itu ada juga berasal penurunan permintaan dari Asia.
Dengan hasil indeks yang di bawah perkiraan para analis, diperkirakan mata uang poundsterling melemah terhadap mata uang dunia, khususnya pada dollar AS.
Indeks Pembelian Para Manager (PMI) merupakan indikator utama (leading indicator) yang mencerminkan kesehatan ekonomi Inggris. Hasil survei di bawah 50, menunjukkan ekonomi Inggris sedang berkontraksi. Bila di atas 50, berarti ekonomi sedang berekspansi.
Hasil survei terhadap 600 manager di Inggris setiap bulan ini juga menggambarkan reaksi yang cepat dari pelaku bisnis terhadap kondisi pasar. Indeks ini mungkin sebuah informasi yang paling relevan saat ini karena menggambarkan pandangan terbaru perusahaan terhadap ekonomi.
Sejak Juni, PMI Inggris terus turun di bawah 50. Di bulan Maret, April dan Mei, masing-masing masih di level 51,2, 52,1, dan 50,5, namun sejak Juni turun drastis di angka 45,9, kemudian sedikit membaik di bulan Juli di level 48,6. Kini di Agustus kembali turun ke level 45,4.