Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Ekonomi Malaysia tumbuh 4,4% secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2025. Data resmi menunjukkan, ekspor Malaysia ke Amerika Serikat melonjak pada bulan Maret, karena otoritas memperingatkan bahwa tarif AS menciptakan ketidakpastian.
Data estimasi PDB awal resmi menunjukkan ekonomi melambat dari pertumbuhan 5% pada kuartal terakhir tahun 2024. Departemen statistik mengatakan aktivitas dan permintaan domestik telah mendukung pertumbuhan.
Data akhir kuartal pertama akan dirilis pada 16 Mei.
Baca Juga: PM Malaysia Akan Temui Kepala Junta Myanmar, di Tengah Penolakan Kelompok Anti Junta
"Pertumbuhan PDB Malaysia tetap kuat di tengah tantangan global yang terus berlanjut, didukung oleh fundamental domestik yang tangguh," kata Kepala Statistik Mohd Uzir Mahidin seperti dikutip Reuters, Jumat (18/4).
Ia mengatakan kekuatan dalam perdagangan eceran dan grosir, pasar kerja yang baik, dan peningkatan permintaan untuk ekspor utama telah membantu melindungi ekonomi dari tantangan global.
Data terpisah menunjukkan kenaikan ekspor tahunan sebesar 6,8% yang lebih kuat dari perkiraan pada bulan Maret, dengan pengiriman ke Amerika Serikat naik sebesar 50,8% hingga mencapai rekor 22,66 miliar ringgit (US$ 5,14 miliar).
Pada awal April, Presiden AS Donald Trump mengumumkan putaran tarif impor global, yang sebagian besar telah ditunda hingga Juli. Malaysia, yang menghadapi tarif sebesar 24%, akan mengirim delegasi minggu depan untuk bertemu dengan pejabat AS untuk melakukan pembicaraan.
Baca Juga: Xi Jinping Serukan Penguatan Peran PBB dan Sistem Multilateral Saat Kunjungi Malaysia
Kementerian Perdagangan mengatakan meskipun terjadi perang dagang global, bank sentral telah mempertahankan perkiraannya untuk pertumbuhan PDB tahun ini pada 4,5% hingga 5,5%, dan mengatakan pertumbuhan ekspor diperkirakan mencapai 5,2%.
"Namun, ke depannya, perlu kehati-hatian mengingat ketidakpastian permintaan global, yang dapat menghambat pertumbuhan investasi dan permintaan domestik," kata kementerian tersebut.
"Sebagai negara perdagangan yang kecil dan terbuka, Malaysia pasti akan menghadapi ketidakpastian eksternal yang meningkat dalam lanskap perdagangan global."
($1 = 4,4060 ringgit)