Reporter: Dyah Megasari, BBC |
BEIJING. Surat kabar utama Partai Komunis, Harian Rakyat, memperingatkan bahwa Jepang terancam menghadapi dampak ekonomi bila terus melakukan aksi provokasi terkait kepulauan di Laut China Timur.
Menurut para analis pasar, sengketa China-Jepang mulai mengancam operasi perusahaan-perusahaan Jepang di China. Hari ini, demo anti-Jepang marak dilakukan di China. Banyak perusahaan yang menutup kegiatan operasionalnya karena beberapa sistem dirusak oleh pendemo.
"Jelas perusahaan-perusahaan Jepang akan terkena pengaruh langsung akibat unjuk rasa," terang Shaun Rein dari China Market Research Group.
Akibat konflik yang memanas ini, Jepang memperingatkan warganya agar waspada menghadapi kemungkinan protes lanjutan pada Selasa besok (18/09) bertepatan dengan peringatan pendudukan Jepang atas wilayah China Timur Laut pada 1930-an.
Unjuk rasa meluas di China setelah Jepang menyetujui pembelian gugusan pulau du Laut China Timur dari pemilik pribadi warga Jepang. China menegaskan kepulauan yang juga diklaim Taiwan tersebut adalah milik China.