kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi terdampak corona, The Fed batasi dividen dari perbankan Amerika


Jumat, 26 Juni 2020 / 14:17 WIB
Ekonomi terdampak corona, The Fed batasi dividen dari perbankan Amerika
ILUSTRASI. Ekonomi terdampak corona, The Fed batasi dividen perbankan Amerika. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Permodalan perbankan di Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan signifikan akibat perlambatan ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Bank sentral AS segera mengambil langkah untuk menjaga permodalan bank tidak semakin tergerus.

Mengutip Reuters, Jumat (26/6) The Fed telah mengumumkan pada 25 Juni, akan membatasi pembayaran dividen pada bank-bank besar dan menangguhkan pembelian kembali saham paling tidak sampai kuartal IV 2020.

Baca Juga: Telah menandatangani perjanjian, merger NCB Bank dan Samba Bank ada di depan mata

Menurut stress test terhadap pandemi yang dilakukan, The Fed menemukan bahwa bank terbesar di AS berjuang menghadapi penurunan yang belum pernah terjadi sebelum dan program penyelamatan berikutnya. Ini menambah ketidakpastian bagaimana bank dan ekonomi secara keseluruhan akan bekerja dalam beberapa bulan mendatang.

The Fed tidak merinci bagaimana nasib masing-masing bank di bawah analisis tersebut. Namun, bank sentral ini menemukan 34 dari bank yang diuji bisa mengalami kerugian kredit agregat sebesar US$ 700 miliar di bawah pemulihan ekonomi yang paling parah. Itu tampak dengan grafik berbentuk W.

Meskipun bank dapat menghadapi penurunan ekonomi yang parah, kacau dan berkepanjangan akibat pandemi, namun The Fed memastikan beberapa bank akan mendekati persyaratan modal minimum.

Itu sebabnya, The Fed memberikan batasan baru pembagian dividen kepada investor pada kuartal III. Jumlahnya tidak boleh lebih dari dividen kuartal II dan tidak bisa melebihi pendapatan bersih rata-rata selama empat kuartal terakhir.

Baca Juga: Pasukan Irak serang markas milisi yang didukung Iran di Baghdad

The Fed juga melarang pembelian kembali saham untuk paling tidak sampai kuartal ketiga. Bank-bank terbesar telah secara sukarela menunda buyback saham ketika pandemi itu terjadi, tetapi tidak jelas berapa lama itu akan berlangsung.

Keputusan The Fed ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak bank sentral menerapkan stress test selama krisis keuangan 2007-2009 yang secara fundamental harus mengubah ujian tahunan untuk ayunan ekonomi yang dramatis.

Setelah merilis beberapa rincian pada bulan Februari, The Fed harus menambahkan "analisis sensitivitas" menit terakhir pada bulan Mei untuk menjelaskan gejolak ekonomi aktual.

Baca Juga: Amerika sahkan RUU untuk beri sanksi kepada China atas UU keamanan Hong Kong

Analisis yang dilakukan Fed menunjukkan bahwa beberapa bank lebih rentan daripada yang lain. Secara agregat, bank-bank melihat tingkat modal turun menjadi 7,7% di bawah skenario yang paling sulit, tetapi beberapa di antaranya nyaris mendekati batas minimum 4,5% yang harus mereka pegang agar dianggap memiliki modal yang cukup.

Bank-bank terbesar menolak untuk berkomentar atau tidak segera menanggapi Reuters pada Kamis malam. Forum Layanan Keuangan, sebuah kelompok perdagangan industri, mengatakan hasilnya menggarisbawahi kekuatan industri. Kelompok ini juga menyoroti langkah-langkah yang diambil bank untuk mendukung ekonomi dan mendesak The Fed untuk transparan dalam prosesnya.

Bank secara pribadi menerima hasil spesifik mereka dari The Fed pada hari Kamis. Mereka dapat menyesuaikan rencana awal untuk mendapatkan penilaian yang lebih baik, dan merilis rincian itu setelah pasar tutup pada hari Senin.

Baca Juga: Impor minyak China dari Arab Saudi mencapai rekor tertinggi di bulan Mei




TERBARU

[X]
×