Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Sementara TIS Inc yang merupakan bagian dari TIS INTEC Group akan menginvestasikan sebesar US$ 150 juta.
Grab dan saingannya yang berbasis di Indonesia, Go-Jek, berevolusi dari operator aplikasi tumpangan transportasi menjadi toko serba ada dengan menawarkan berbagai layanan seperti pembayaran, pinjaman, pengiriman makanan, logistik, dan pemesanan hotel di Asia Tenggara.
Baca Juga: Efek virus corona, negara-negara Asia kompak bersiap melebarkan defisit anggaran
Di Singapura, Grab telah bekerja sama dengan Singapore Telecommunications Ltd (Singtel) dan mengajukan permohonan lisensi perbankan online di negara tersebut.
Pada Senin (26/2), ada informasi yang beredar bahwa Grab dan Gojek sedang mendiskusikan merger. Namun, Gojek dalam pernyataan menegaskan tidak ada rencana untuk merger dan menyebut laporan media baru-baru ini mengenai adanya diskusi merger itu tidak akurat. Sementara Grab menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.