Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SEOUL. SK Hynix Inc asal Korea Selatan (Korsel), Kamis (21/2) mengungkap pihaknya US$ 107 miliar untuk membangun empat pabrik. Ekspansi bisnis ini dilakukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan di tengah persaingan dengan China sebagai negara pembuat chip terbesar.
Pabrik fabrikasi chip ini akan dibangun di atas lahan seluas 4,5 juta meter persegi di selatan Seoul mulai 2022. Pembangunan empat pabrik ini sekaligus menambah dua perusahaan Korsel yang telah menerima investasi sekitar US$ 49 miliar untuk periode dua dekade.
Rencana eskpansi pabrik-pabrik di Korsel memproduksi DRAM dan chip generasi terbaru datang pasca melonjaknya permintaan pasar. Terutama setelah munculnya jaringan komunikasi kelima (5G) dan kecerdasan buatan. Hal ini menjadi angin segar bagi produsen chip setelah penjualan smartphone menyusut dalam dua tahun terakhir.
"Meskipun tidak ada permintaan chip yang cukup untuk mobil otonom sekarang, saya percaya permintaan untuk kendaraan tanpa pengemudi dalam 10 tahun ke depan atau pada awal 2023 atau 2024," ujar Analis Mirae Asset Daewo Young-gun seperti dikutip Reuters, Kamis (21/2).
Potensi ini dinilainya bakal menciptakan lebih banyak permintaan chip untuk SK Hynix seperti halnya komersialisasi jaringan 5G dalam beberapa tahun ke depan.
Rencana ini juga mengintensifkan perlombaan antara Korea Selatan, pengekspor chip memori terbesar di dunia. Apalagi China sudah secara agresif mendorong investasi pembuat chip untuk mengurangi ketergantungan impor di tengah percekcokan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS).
Asal tahu saja, China memang merupakan konsumen chip terbesar di dunia. Pada tahun 2017 saja, negeri tirai bambu ini sudah mengimpor chip senilai US$ 270 miliar, lebih banyak dari total impor minyak mentahnya.
Namun, SK Hynix mengatakan rencana investasi ini tergantung pada persetujuan dari otoritas lokal, akan melihat lebih dari 50 pemasok domestik dan asing bergabung di kawasan Yongin, 40 Km dari ibukota.
Pembuat chip yang baru saja memiliki pabrik ketiga di kota Wuxi, China mengatakan pihaknya belum akan menentukan peningkatan kapasitas produksi. "Ini memang rencana investasi jangka panjang dan strategi kami dapat berubah tergantung kondisi pasar," ujar Juru Bicara SK Hynix Oliva Lee.