kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

Ekspor Beras Thailand Terancam! Kebijakan Trump Picu Kegelisahan


Rabu, 23 April 2025 / 13:50 WIB
Ekspor Beras Thailand Terancam! Kebijakan Trump Picu Kegelisahan
ILUSTRASI. Petani Thailand seperti Daeng Donsingha menghadapi tekanan berat setelah harga beras anjlok menyusul kembalinya India ke pasar ekspor.. REUTERS/Jorge Silva/Files


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Petani Thailand seperti Daeng Donsingha menghadapi tekanan berat setelah harga beras anjlok menyusul kembalinya India ke pasar ekspor.

Sebagai eksportir beras terbesar kedua di dunia, Thailand sangat bergantung pada stabilitas harga komoditas ini. Namun, sejak India—yang sempat menyetop ekspor beras—kembali ke pasar, harga global mengalami penurunan tajam.

Ancaman Tarif AS Semakin Memperburuk Keadaan

Kekhawatiran petani semakin bertambah dengan munculnya ancaman tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tarif sebesar 36% terhadap barang-barang Thailand akan diberlakukan jika negosiasi dagang yang sedang berlangsung gagal sebelum moratorium tarif berakhir pada bulan Juli.

“Kalau tarif diberlakukan, beras melati kami akan jadi terlalu mahal untuk bersaing,” ujar Chookiat Ophaswongse, Presiden Kehormatan Asosiasi Eksportir Beras Thailand.

Baca Juga: Ekspor Beras Thailand Turun 30% pada Kuartal Pertama 2025

Pada 2024, Thailand mengekspor hampir 10 juta ton beras senilai lebih dari 225 miliar baht (US$6,82 miliar), dengan Amerika Serikat sebagai pasar ketiga terbesar berdasarkan volume dan yang paling menguntungkan secara nilai, terutama untuk jenis beras melati yang mahal.

Jika tarif diberlakukan, harga ekspor bisa melonjak dari US$1.000 per ton menjadi US$1.500, mendorong pembeli beralih ke Vietnam yang menawarkan harga hanya US$580 per ton.

Ketimpangan Produksi: Vietnam Unggul karena Biaya Lebih Rendah

Vietnam memiliki biaya produksi yang jauh lebih rendah dibanding Thailand. Petani di sana menanam varietas berbeda dan bisa panen beberapa kali dalam setahun, menjadikan harga beras Vietnam lebih kompetitif di pasar global.

Menurut pakar pertanian Somporn Isvilanonda, tidak mungkin Thailand menurunkan harga untuk bersaing. “Biaya produksi kita tinggi, hasil panen rendah. Kalau kita banting harga, petani tak akan bisa bertahan,” jelasnya.

Pemerintah Thailand menaruh harapan besar pada delegasi yang dipimpin Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira untuk mencapai kesepakatan dagang yang tidak merugikan sektor pertanian. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan ekspor beras sudah mulai lesu: kuartal pertama 2025 mencatat penurunan ekspor sebesar 30%.

Baca Juga: Profil Thaksin Shinawatra, Mantan PM Thailand yang Menjadi Dewan Penasihat Danantara

Konsesi Impor Jagung AS Picu Kekhawatiran Tambahan

Sebagai bagian dari tawaran kompromi, Thailand berniat menurunkan tarif impor jagung dari AS dari 73% menjadi 0%. Namun kebijakan ini ditentang keras oleh asosiasi petani dan penggilingan beras. Mereka khawatir banjir jagung murah akan menurunkan harga beras pecah dan dedak padi, yang digunakan untuk pakan ternak.

Empat kelompok tani, termasuk asosiasi penggilingan beras, telah mengirim surat kepada pemerintah pada 8 April, meminta agar impor jagung dan bungkil kedelai dari AS diblokir demi melindungi hasil tani lokal.

Bagi petani seperti Daeng, ancaman dari luar negeri seperti kebijakan tarif AS adalah pukulan berat yang bisa menghapus penghidupan mereka.

“Anak-anak saya mengikuti beritanya,” katanya. “Mereka bilang, ‘Kita nggak akan bisa bertahan, Bu, kalau semua ini terus berjalan seperti ini.’”

Selanjutnya: TikTok Menjadi Official Platform Tim Indonesia

Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis Periode 16-30 April 2025, Redoxon-Koolfever Beli 2 Gratis 1



TERBARU

[X]
×