kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Ekspor Beras Thailand Turun 30% pada Kuartal Pertama 2025


Senin, 21 April 2025 / 17:58 WIB
Ekspor Beras Thailand Turun 30% pada Kuartal Pertama 2025
ILUSTRASI. Sejumlah buruh menurunkan beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Panama di pelabuhan Malahayati, kab Aceh Besar, Aceh, Senin (10/6/2024). Badan Pengan Nasional (Bapanas) mencatat stok beras cadangan pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,81 juta ton dan berada dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi Idul Adha. ANTARA FOTO/Ampelsa/rwa.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Ekspor beras Thailand mengalami penurunan sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya pada kuartal pertama tahun ini dengan total ekspor hanya mencapai 2,1 juta ton. 

"Penurunan tersebut disebabkan oleh penundaan keputusan pembelian oleh beberapa negara serta kembalinya India dalam pasar ekspor beras," menurut Chookiat Ophaswongse, Presiden Kehormatan Asosiasi Pengusaha Ekspor Beras Thailand dikutip Reuters.

Chookiat memperkirakan, ekspor beras Thailand sepanjang tahun ini bisa lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang diperkirakan mencapai 7,5 juta ton. Meski demikian, ia mencatat, peningkatan pesanan dari Amerika Serikat setelah penundaan selama 90 hari terkait penerapan tarif baru yang tinggi.

Baca Juga: Agoda Catat Thailand dan Jepang Jadi Pilihan Populer Favorit Libur Lebaran

"Ekspor pada kuartal kedua akan tetap serupa dengan tiga bulan pertama tahun ini," lanjut Chookiat.

Chookiat menambahkan, Thailand bisa kehilangan posisi sebagai eksportir beras terbesar kedua jika tarif impor AS melebihi 10%. Pada tahun lalu, Thailand mengirimkan 9,94 juta ton beras dengan nilai mencapai 225,65 miliar baht, dengan AS menjadi pasar ketiga terbesar Thailand dalam volume ekspor. 

Thailand yang merupakan eksportir beras terbesar kedua di dunia, tengah menghadapi tantangan dengan adanya tarif impor yang tinggi dari pemerintah Amerika Serikat, yang mencapai 36%. Tarif ini termasuk salah satu yang tertinggi yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebagai respons, sebuah delegasi yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat AS di Washington minggu ini untuk membahas kemungkinan pengurangan tarif.

Selanjutnya: OJK Beri Sanksi Administratif kepada PT Indo Mitra Sekuritas

Menarik Dibaca: Tembus 6 Juta Penonton, Film Jumbo Beri Inspirasi Banyak Anak



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×