kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Ekspor gula Thailand bakal naik drastis tahun ini


Senin, 24 Februari 2014 / 20:18 WIB
Ekspor gula Thailand bakal naik drastis tahun ini
ILUSTRASI. Promo Dunkin via BCA sediakan gratis 4 donut dan 1 minuman khusus pembayaran via BCA


Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri

BANGKOK. Ekspor gula dari Thailand  selaku eksportir terbesar kedua dunia bakal naik 22% tahun ini. Kenaikan ekspor itu diproyeksikan terjadi karena adanya kenaikan permintaan gula dari wilayah Asia.

Informasi tersebut disampaikan oleh Dewan Gula Thailand. Ekspor gula diproyeksikan naik menjadi 9 juta metrik ton tahun ini atau melebihi proyeksi sebelumnya sebesar 8,5 juta ton. Somsak Suwattiga, Sekjen Dewan Gula Thailand itu mengatakan, ekspor gula Thailand tahun lalu mencapai 7,4 juta ton.

Sementara itu, produksi gula dari panen tebu Thailand tercatat sebanyak 11,5 juta ton, lebih banyak dari proyeksi Desember 2013 lalu sebanyak 11 juta ton. Sebelumnya, produksi gula Thailand tercatat sebesar 10,02 juta ton pada periode 2012-2013.

"Meningkatnya permintaan dari Asia akan menyerap kenaikan pasokan gula dari Thailand," kata Somsak kepada Bloomberg.

Harga ekspor raw sugar atau gula mentah pengiriman Mei naik 2,4% menjadi 17,48 sen per pon saat di perdagangkan di ICE Futures AS hari ini (24/2). Harga ini merupakan level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak November.

Perlu diketahui, pasar utama gula dari Thailand adalah Indonesia, China dan Malaysia. Departemen Pertanian AS melaporkan, Indonesia yang merupakan konsumen gula terbesar dunia akan menaikkan impor gula 3,6% menjadi 3,7 juta ton di tahun 2013-2014.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×