kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Jepang bulan Mei melonjak 49,6%, laju tercepat dalam 41 tahun


Rabu, 16 Juni 2021 / 07:56 WIB
Ekspor Jepang bulan Mei melonjak 49,6%, laju tercepat dalam 41 tahun
ILUSTRASI. Ekspor Jepang naik 49,6% yoy di Mei 2021


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang di bulan Mei naik pada laju tercepat dalam 41 tahun dengan ukuran utama belanja modal yang tumbuh, membantu ekonomi terbesar ketiga di dunia mengimbangi permintaan domestik yang lesu. 

Rabu (16/6), data Kementerian Keuangan menunjukkan, ekspor tumbuh 49,6% secara tahunan (yoy) di bulan Mei. Sebenarnya realisasi ini meleset dari proyeksi ekonom dalam jajak pendapat yang dilakukan Reuters yakni kenaikan 51,3%. 

Lonjakan tersebut mengikuti kenaikan 38% pada bulan April dan menandai kenaikan bulanan paling tajam sejak April 1980, ketika pengiriman melonjak 51,4%.

Kenaikan ekspor Mei sebagian besar mencerminkan efek mundur dari penurunan 28,3% pada Mei 2020. Lonjakan ekspor Jepang di bulan mei ini dipimpin oleh pengiriman kendaraan ke Amerika Serikat (AS). 

Sementara itu, impor Jepang di bulan Mei juga naik 27,9% yoy, dan berhasil mengalahkan perkiraan median ekonom untuk kenaikan 26,6%. Dengan data ini maka defisit perdagangan Jepang bulan Mei 2021 mencapai 187,1 miliar yen setara US$ 1,70 miliar, terhadap perkiraan median untuk defisit 91,2 miliar yen.

Baca Juga: Data ekspor Jepang meleset dari proyeksi, indeks Nikkei 225 tergelincir di pagi ini

Data terpisah oleh Kantor Kabinet menunjukkan, pesanan mesin inti, yang berfungsi sebagai indikator utama belanja modal dalam enam hingga sembilan bulan mendatang, naik 0,6% pada April dari bulan sebelumnya, di bawah ekspektasi kenaikan 2,7%.

Pesanan inti, yang mengecualikan untuk kapal dan utilitas listrik, tumbuh 6,5% yoy di bulan April, dibandingkan kenaikan 8,0% yoy yang diharapkan oleh para ekonom. 

Lonjakan ekspor sebagian besar mencerminkan rebound dalam pengiriman yang sempat turun karena pandemi tahun lalu, tetapi itu masih bisa membantu ekonomi pulih dari kelesuan yang terjadi pada kuartal pertama, di tengah keadaan darurat virus corona yang berkepanjangan.

Data yang solid kemungkinan akan mendukung pandangan bahwa bank sentral akan mempertahankan kebijakan super longgarnya pada pertemuan kebijakan 17-18 Juni. Bank of Jepang juga diharapkan dapat memperpanjang program bantuan pandemi untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh.

Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya di minus 0,1% dan target imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun di sekitar 0% pada pertemuan kebijakan minggu ini.

Selanjutnya: Perang Israel-Gaza meletus lagi! Pertama kali sejak akhir bulan lalu




TERBARU

[X]
×